http://banten.antaranews.com/berita/20380/banten-luncurkan-sistem-informasi-manajemen-kampung-domba-juhut
Banten Luncurkan Sistem Informasi Manajemen
'Kampung Domba Juhut'
Rabu, 07 Mei 2014 15:47 WIB | Seputar Banten | Dibaca 129 kali
Oleh: Mulyana
Serang (AntaraBanten) - Pemerintah Provinsi Banten melalui Badan Penelitian
dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) meluncurkan sistem informasi manajemen
'kampung domba Juhut' atau 'Saba Juhut' yang berlokasi di Kabupaten Pandeglang.
Kepala Balitbangda Banten M. Ali Fadillah di Serang, Rabu, mengatakan peluncuran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sentra Pengembangan Budidaya Kambing dan Domba Juhut (Saba Juhut) tersebut, merupakan tindaklanjut dari Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Banten, diantaranya untuk sentra agribisnis pengembangan ternak kambing dan domba di Kelurahan Juhut Pandeglang.
"Dengan sistem informasi manajemen ini, akan mempermudah mengenalkan Kampung Domba Juhut ke dunia luar. Ini juga salah satu strategi untuk pemasaran semua pengembangan produk dari 'Saba Juhut'," kata Ali Fadilah usai 'Workshop' dan peluncuran Informasi Manajemen SIDa Saba Juhut.
Ia mengatakan, kedepan lokasi pengembangan budaya ternak domba dan kambing sebagai sentra pengembangan agribisnis di Banten, akan menjadi pusat studi budidaya domba dan kambing seperti yang saat ini sudah dikembangkan peternakan Kambing etawa dan domba Garut.
"Nanti di Pandeglang akan memiliki kekhasan dalam pengembangan kambing dan domba ini. Selama ini sudah banyak daerah lain yang belajar ke Juhut," kata Ali Fadillah.
Selain itu, kata dia, Kampung Domba Juhut juga akan jadi pusat pengembangan pertanian serta tempat pendidikan dan pelatihan calon peternak kambing dan domba.
"Sudah banyak fasilitas yang disiapkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap kampung domba Juhut ini. Sekarang tinggal mengelola dengan baik serta peningkatan SDM kelompok tani," kata Ali Fadillah.
Ia mengatakan melalui sistem informasi manajemen yang bagus, akan memudahkan Kampung Domba Juhut untuk diketahui masyarakat luar, serta transaksi melalui internet. Bahkan, untuk menguatkan pengembangan kampung domba Juhut, sudah dibentuk forum relawan Saba Juhut yang terdiri dari para pakar, akademisi, pemerintah dan masyarakat lainnya.
"Nanti peternak ingin jual kambing dan produk turunannya, tidak perlu lagi nongkrongin kambing di pinggir jalan. Konsumen juga bisa lebih mudah mendapatkan produk dan bisa dianter," katanya.
Tim peneliti Balitbangda Banten untuk 'Saba Juhut' Oki Oktaviana mengatakan, setelah peluncuran Sistem Informasi Saba Juhut melalui www.sabajuhut.info, pihaknya akan memberikan pelatihan cara pengelolaan website tersebut bagi para kelompok tani yang nantinya akan mengelola sistem informasi tersebut.
"Kami hanya mengantarkan saja karena yang nanti akan mengelola adalah kelompok tani. Kami berharap ini bisa menjadi percontohan untuk pengembangan SIDa Banten bidang lainnya," kata Oki.
Kepala Balai Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Banten Suwandi mendukung langkah Balitbangda Banten dalam pengelolaan sistem informasi manajemen Daba Juhut. Pihaknya berharap sistem informasi tersebut menjadi media untuk pengembangan peternakan lainnya di Provinsi Banten.
"Ini bisa menjadi percontohan untuk sistem informasi manajemen pengembangan peternakan di Banten. Karena nanti jangkauan dan akses informasinya bisa lebih luas dan bisa interaktif," kata Suwandi.
Kepala Balitbangda Banten M. Ali Fadillah di Serang, Rabu, mengatakan peluncuran Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sentra Pengembangan Budidaya Kambing dan Domba Juhut (Saba Juhut) tersebut, merupakan tindaklanjut dari Pengembangan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) Banten, diantaranya untuk sentra agribisnis pengembangan ternak kambing dan domba di Kelurahan Juhut Pandeglang.
"Dengan sistem informasi manajemen ini, akan mempermudah mengenalkan Kampung Domba Juhut ke dunia luar. Ini juga salah satu strategi untuk pemasaran semua pengembangan produk dari 'Saba Juhut'," kata Ali Fadilah usai 'Workshop' dan peluncuran Informasi Manajemen SIDa Saba Juhut.
Ia mengatakan, kedepan lokasi pengembangan budaya ternak domba dan kambing sebagai sentra pengembangan agribisnis di Banten, akan menjadi pusat studi budidaya domba dan kambing seperti yang saat ini sudah dikembangkan peternakan Kambing etawa dan domba Garut.
"Nanti di Pandeglang akan memiliki kekhasan dalam pengembangan kambing dan domba ini. Selama ini sudah banyak daerah lain yang belajar ke Juhut," kata Ali Fadillah.
Selain itu, kata dia, Kampung Domba Juhut juga akan jadi pusat pengembangan pertanian serta tempat pendidikan dan pelatihan calon peternak kambing dan domba.
"Sudah banyak fasilitas yang disiapkan oleh pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap kampung domba Juhut ini. Sekarang tinggal mengelola dengan baik serta peningkatan SDM kelompok tani," kata Ali Fadillah.
Ia mengatakan melalui sistem informasi manajemen yang bagus, akan memudahkan Kampung Domba Juhut untuk diketahui masyarakat luar, serta transaksi melalui internet. Bahkan, untuk menguatkan pengembangan kampung domba Juhut, sudah dibentuk forum relawan Saba Juhut yang terdiri dari para pakar, akademisi, pemerintah dan masyarakat lainnya.
"Nanti peternak ingin jual kambing dan produk turunannya, tidak perlu lagi nongkrongin kambing di pinggir jalan. Konsumen juga bisa lebih mudah mendapatkan produk dan bisa dianter," katanya.
Tim peneliti Balitbangda Banten untuk 'Saba Juhut' Oki Oktaviana mengatakan, setelah peluncuran Sistem Informasi Saba Juhut melalui www.sabajuhut.info, pihaknya akan memberikan pelatihan cara pengelolaan website tersebut bagi para kelompok tani yang nantinya akan mengelola sistem informasi tersebut.
"Kami hanya mengantarkan saja karena yang nanti akan mengelola adalah kelompok tani. Kami berharap ini bisa menjadi percontohan untuk pengembangan SIDa Banten bidang lainnya," kata Oki.
Kepala Balai Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Banten Suwandi mendukung langkah Balitbangda Banten dalam pengelolaan sistem informasi manajemen Daba Juhut. Pihaknya berharap sistem informasi tersebut menjadi media untuk pengembangan peternakan lainnya di Provinsi Banten.
"Ini bisa menjadi percontohan untuk sistem informasi manajemen pengembangan peternakan di Banten. Karena nanti jangkauan dan akses informasinya bisa lebih luas dan bisa interaktif," kata Suwandi.
COPYRIGHT © 2014
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire