Peringatan Hari Pusaka Dunia (World Heritage Day) sebagaimana telah ditetapkan oleh
ICOMOS dan UNESCO diselenggarakan pada setiap tanggal 18 April. Indonesia telah
melaksanakannya sejak tahun 2011. Untuk kali yang keempat, Puncak Peringatan
Hari Pusaka Dunia tahun ini (2014) dipusatkan di Provinsi Banten, yang
mengambil tempat di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Kota Serang.
Dihadiri sekitar 400 orang, 150 peserta diantaranya utusan dari daerah lain di
Indonesia, peringatan Hari Pusaka Dunia pada Jumat siang (18/04) berlangsung
khidmat setelah sebelumnya diguyur hujan lebat.
Direktur
Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust), Adrian Perkasadari selaku penyelenggara
event tahunan itu, mengatakan dalam laporannya, bahwa penetapan Banten Lama
sebagai tempat penyelenggaraan Hari Pusaka Dunia karena Kesultanan Banten pada
masa jayanya telah meninggalkan jejak arkeologi dan budaya Islam yang perlu
dilestarikan dan dapat dikelola untuk kemajuan kebudayaan dan juga
kesejahteraan masyarakat. “Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama
diharapkan dapat menggugah kita semua untuk bersama-sama ikut melestarikan pusaka
budaya yang ada di Banten Lama”, tambah Adrian.
Pada
kesempatan itu di tengah-tengah peserta World
Heritage Day yang juga dihadiri Wakil Gubernur Banten, Wakil Walikota
Serang dan Walikota dari Banjarmasin, Bau-bau, Sawahlunto dan Banda Aceh, salah
seorang tokoh pendiri Provinsi Banten, H. Tryana Syamun merasa sangat
berbahagia dapat hadir dalam puncak acara itu. Menurutnya, situs Banten Lama
ini sudah menjadi kebanggaan seluruh warga Banten. “Saya ingin sekali melihat
kawasan situs Banten lama ini memiliki fasilitas yang memadai, sehingga para
pengunjung merasa nyaman berada di sini, terutama jalan dan sarana lain yang
diperlukan”, sarannya.
Dalam
sambutannya Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno sangat mengapresiasi
penyelenggaraan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama. Dikatakannya bahwa kebudayaan
merupakan sumberdaya pembangunan yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan
peradaban dan juga kesejahteraan sosial. “Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia
ini merupakan momentum untuk menjadikan pusaka budaya Banten Lama sebagai ikon
pembangunan Provinsi Banten”, katanya penuh semangat. Ditambahkannya,
Pemerintah Provinsi Banten bersama Kabupaten/Kota Serang perlu lebih serius
lagi menata dan mengelola situs kepurbakalaan Banten Lama sebagai kawasan cagar
budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Banten.
Menurut
Rano, masih banyak peninggalan budaya yang belum terselamatkan dari daerah lain
di Provinsi Banten, oleh karenanya dalam upaya melestarikan kebudayaan itu,
Pemerintah Provinsi Banten akan mendorong terbentuknya Museum Daerah yang dapat
menampung pusaka budaya dari keseluruhan fase sejarah dan dimensi budaya
Banten. “Pada kesempatan ini, saya menyatakan bahwa Museum Daerah Provinsi
Banten akan ditempatkan di Pendopo Gebernuran Lama (Kota Serang) yang juga
merupakan gedung bersejarah”, pungkasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Puncak
peringatan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama ditutup dengan deklarasi komitmen bersama Provinsi Banten, Kota Serang, Banjarmasin, Bau-bau, Padang dan Banda Aceh untuk pelestarian pusaka budaya Indonesia dan penandatanganan nota kesepahaman untuk
pelaksanaan program PNPM pusaka kebaharian antara para Walikota dan Deputi
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.