mercredi 18 juin 2014

RANO DORONG MASYARAKAT BANTEN KUASAI IPTEK

 http://tangerangekspres.com/rano-dorong-masyarakat-banten-kuasai-iptek/

Rano Dorong Masyarakat Banten Kuasai Iptek


SERANG-Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Banten Rano Karno mendorong masyarakat di Provinsi Banten agar bisa menguasai Ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), termasuk masyarakat yang ada di pelosok desa.

Demikian dikatakan Rano saat membuka Rapat kerja forum koordinasi riset Daerah II Provinsi Banten Tahun 2014, di aula Gedung Bappeda Provinsi Banten, Selasa, (17/6).
Menurutnya, untuk lebih meningkatkan pengembangan dan penerapan Iptek di Provinsi Banten, dibutuhkan peran serta elemen masyarakat meliputi kalangan akademis, intelektual dan profesional. Baik pungsinya sebagai peniliti maupun dalam institusi dewan riset daerah,lembaga litbang di perguruan tinggi dan instansi vertikal dari berbagai bidang keilmuan dan keahlian masing masing.
“Pada Tahun 2015 kita sudah  kedatangan tamu-tamu asing yang akan menjadi saingan kita, dimana orang-orang asing bisa bekerja di Indonesia dengan bebas, Dokter asing bisa buka praktek di Indonesia. Ini adalah salah satu tantangan bagi kita. Itu artinya Iptek sangat penting dalam era reformasi ini,” terangnya.

Rano menyambut baik pertemuan Dewan Riset Daerah (DRD) tersebut dan Pemerintah Provinsi Banten menunggu hasil dari rapat kerja dewan riset daerah tersebut.
Di tempat yang sama Wakil Ketua Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Banten HM Masduki mengatakan, forum riset daerah tersebut sangat strategis untuk menyamakan persepsi dan pemantapanya, tentang bagaimana pentingnya meningkatkan daya saing daerah untuk meningkatkan kesejahtraan masyarakat melalui penguatan inovasi dan pengembangan bisnis inovatif.

Wakil Ketua DPRD Banten Eli Mulyadi mengatakan, berbagai kondisi dan permaslahan terkini di Banten seperti Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE) 2013 yang turun dari  6,15 persen menjadi 5,86 persen, IPM Banten 71,87 jauh dibawah rata-rata nasional, peningkatan penduduk miskin menjadi 5,89 dari 5,71, pengangguran terbuka sebesar 509.286 jiwa, buruknya infrastruktur dan LHP BPK yang memberikan opini tidak memberikan pendapat. DPRD Banten menyampaikan delapan rekomendasi diantaranya agar DPRD secara kelembagaan memberikan masukan kepada Pemprov Banten, untuk menyusun arah prioritas serta kerangka kebijakan secara makro di bidang Iptek dan mendukung Pemprov melakukan koordinasi di bidang Iptek.

dimanche 8 juin 2014

Kemah Karya Inovasi di Saba Juhut



KEMAH KARYA INOVASI DI SABA JUHUT, PANDEGLANG

Dalam rangka mendukung Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa), Pemerintah Provinsi Banten melalui Balitbangda telah menetapkan Kampung Ternak Domba Juhut sebagai salah satu fokus tematik SIDa Banten, yang diarahkan pada pengembangan Sentra Agribisnis Ternak Domba dan Kambing Terpadu di Kelurahan Juhut (Saba Juhut), Kecamatan Karangtanjung, Kabupaten Pandeglang. Salah satu program prioritas Saba Juhut tersebut adalah peningkatan kapasitas Iptek bagi SDM peternakan dan pertanian secara sinergis dan berkesinambungan.

Untuk melaksanakan program tersebut, Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (STISIP Banten Raya) dan SMK Peternakan Banten Raya mengadakan Kemah Karya Inovasi dengan melibatkan mahasiswa dan pelajar sebagai peserta aktif selama dua hari (7 s/d 8 Juni 2014) yang dipusatkan di Kampung Cinyurup, Kelurahan Juhut, Karangtanjung, Pandeglang. Ketua Panitia Penyelenggara, Nurwarta Wiguna dalam laporannya mengatakan kegiatan Kemah Karya Inovasi (KKI) ini ditujukan untuk memberikan pengenalan tentang Penguatan Sistem Inovasi Daerah (P-SIDa) kepada mahasiswa dan pelajar langsung di lokasi Saba Juhut. “Dengan mengikuti Kki ini, diharapkan generasi muda ternak dan tani di Pandeglang dapat secara langsung memetakan potensi yang ada, permasalahannya sekaligus menemukan solusinya sebagai bahan kajian nantinya”, demikian dikatakan Nurwarta.

Sementara itu, Doni Hermawan, Camat Karangtanjung yang didampingi Lurah Juhut. Dumyati, dalam sambutan menyatakan kegiatan tersebut sangat positif bagi penguatan kapasitas SDM peternakan. “Ke depan, segala upaya pembangunan yang dilakukan baik oleh pemerintah dan para pemangku kepentingan, khususnya untuk peternakan dan pertanian hendaknya sesuai dengan kebutuhan masyarakat”, harapnya. Selanjutnya dikatakan bahwa pengembangan Kampung Ternak Domba Juhut menjadi sentra agribisnis domba dan kambing terpadu sebagai langkah maju untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pemanfaatan teknologi sesuai dengan kebutuhan masyarakat. “Keberhasilan pengembangan Saba Juhut ini tak lepas dari adanya kerjasama yang baik dari Pemerintah Pusat, Provinsi Banten dan Kabupaten Pandeglang melalui Kementerian Pertanian, Dinas Pertanian dan Peternakan, Balitbangda Provinsi Banten”, tegasnya.

Kemah Karya Inovasi yang baru pertama kali diadakan ini diikuti oleh 30 peserta dari unsur mahasiswa dan mahasiwa. Untuk menambah bobot pada kegiatan tersebut dilibatkan pula para dosen dan peneliti di bidang teknologi peternakan dan pertanian serta manajemen usaha sebagai narasumber, sedangkan untuk kegiatan lapangan dilibatkan penyuluh lapangan sebagai pembimbing.