mardi 12 mai 2020

PERTUMBUHAN EKONOMI PARIWISATA DUNIA, RESUME SEJARAH AWAL


PERTUMBUHAN EKONOMI PARIWISATA DUNIA: RESUME SEJARAH AWAL

MOH. ALI FADILLAH

The rapid growth of tourism on our planet has shown several advantages. The most striking character of this growth is that tourism has facilitated the mass mobility  both driven by the desire to know something, explore new places (foreign), feel the difference in the environment, and gain new experiences.

Gejala perjalanan global itu dapat diidentifikasi sebagai pola migrasi yang memungkinkan terus berkembang selama ‘tekanan’ selalu melanda kehidupan manusia. Sekurang-kurangnya ada tiga pola migrasi dalam masyarakat. Pertama, migrasi ke daerah perkotaan sebagai kelanjutan dari fenomena masyarakat industri abad XIX. Kedua, migrasi dari dan ke tempat bekerja sebagai konsekuensi dari proses urbanisasi dan separasi ruang berskala luas. Dan ketiga, migrasi rekreatif sebagai fungsi dari kedua gejala di atas dan karenanya menjadi migrasi jenis baru. Ketiga gejala itu semakin menguat karena dirangsang selain oleh berbagai tekanan dan uniformitas urban life,  juga diakomodasikan oleh standard kehidupan dan mobilitas sebagaimana dikondisikan oleh sistem ekonomi urban itu sendiri. Sebagai migrasi terbaru, perjalanan rekreasi telah mengalami pertumbuhan fenomenal dan mengarah pada perubahan besar dalam life-style.

Pariwisata Terus Berkembang

Memang pariwisata akan mengikuti pola migrasi tersebut, yang memungkinkan terjadinya fluktuasi, tetapi kegiatan pariwisata akan tetap menjadi bagian dari kehidupan manusia dan mungkin hanya akan berubah dalam bentuk dan muatannya mengikuti proses waktu. Oleh sebab itu, karena watak pariwisata yang multi-dimentional, berbagai kaitannya dengan sektor manufaktur dan retail, serta bisnis musiman atau ekonomi non-formalnya, membuat pariwisata sangat sulit ditaksir besaran pasarnya.

Meskipun demikian, orang selalu menemukan cara membuat estimasi, baik menurut frekuensi perjalanan maupun total belanja wisatawan di destinasi wisata. Angka-angka statistik kedatangan wisatawan internasional memperlihatkan kenaikan signifikan sejak usai Perang Dunia II, dari 25 juta tahun 1950 menjadi 183 juta wisatawan  pada tahun 1970. Berdasarkan angka itu, kunjungan wisatawan telah mengalami kenaikan sebesar 10% selama dua dasawarsa.

Kenaikan itu rupanya menjadi penting ketika dikonversikan ke dalam penghasilan devisa negara. Sebagai contoh, dari belanja wisatawan di destinasi, pariwisata dunia telah memberi kontribusi US$ 488 milyard pada tahun 1978, yang ternyata merepresentasikan 6% GNP dunia. Jumlah ini bahkan ekivalen dengan GNP Jerman Barat pada waktu itu. Estimasi WTO (World Tourism Organization) paling baru menunjukkan bahwa belanja pariwisata dunia mengalami kenaikan menjadi US$ 919 milyard tahun 1981. Memang pertumbuhan itu menurun tajam ketika krisis minyak bumi dan inflasi sejumlah mata uang melanda dunia pada tahun 1970-an. Tetapi setelah dikalkulasi, kenyataannya penghasilan dari pariwisata tetap menunjukkan peningkatan sebesar 3 – 10% per tahun.

Meskipun mulai tahun 1973 tingkat ekspansinya terhambat sebagai dampak kenaikan harga BBM dunia, namun mengawali tahun 1980an, pariwisata mulai bergairah kembali, seperti diestimasikan oleh WTO, kedatangan wisatawan internasional mencapai 280 juta. Jika angka itu dihitung dari indikator yang mudah diukur, maka belanja wisatawan pasti melebihi jumlah itu.

Demikian pula dengan wisatawan domestik yang berbasis pada perjalanan dalam negeri. Kendati lebih sulit dikuantifikasikan, pada umumnya mencapai 75-80% dari seluruh aktivitas pariwisata. Menurut laporan WTO, ada sekitar 2 milyar perjalanan domestik pasca kenaikan BBM dunia (1981). Angka itu merepresentasikan kenaikan 240% apabila dihitung sejak tahun 1975.

Sektor Andalan

Wajar kalau kemudian pariwisata tetap dipandang sebagai industri futuristik. Alfin Toffler dalam karyanya Future Shock (1971) menganggap bahwa wisatawan sebagai ‘new nomades’. Gaya hidup mereka yang lebih individual dan fleksibel dengan sendirinya menunjukan proses ‘demassification’ dari masyarakat industri yang begitu homogen, telah berdampak pada ekspansi industri jasa yang revolusioner, yang tidak lagi berbasis barang pabrikan melainkan mengarah pada produk pengalaman (product of experience) yang tak terduga sebelumnya. Dengan munculnya tipe masyarakat dunia yang diprediksi sebagai bagian dari The Third Wafe, industri pengalaman ini bisa menjadi salah satu pilar industri besar, dan besar kemungkinannya akan menjadi fondasi yang kokoh bagi sebuah economy of service di berbagai belahan dunia.

Bangsa-bangsa Eropa yang sadar kedatangan abad baru itu, telah menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan ekonomi nasional. Spanyol dan Austria misalnya, telah mendasari banyak pembangunan pasca PD II pada pertumbuhan sektor pariwisata. Penghasilan dari sektor ini pada tahun 1977 telah memberi kontribusi signifikan bagi peningkatan ekspor produksi dalam negeri kedua negara itu sebesar 22,5% dan 21,7%. Begitu pula dengan masyarakat Eropa lainnya, kontribusi pariwisata mencapai rata-rata 4,7% dan menciptakan sumber utama bagi proyek pembangunan lainnya. Jadi pariwisata sebagai industri yang intensif telah menjadi dasar pertimbangan politik ekonomi.  

Pertimbangan itu antara lain dicontohkan oleh Perdana Menteri Inggris, James Callaghan (1977) yang menyatakan bahwa, “Sekarang, pertumbuhan dalam industri manufaktur dan investasi baru memang membawa efisiensi lebih besar, tetapi tidak perlu diartikan menghasilkan pekerjaan baru. Untuk alasan itulah kita perlu melihat  industry of service dalam pariwisata sebagai sumber income dan peluang kerja yang penting”. Dengan kebijakan itu, tahun 1975 bisnis pariwisata di Inggris telah menyerap satu setengah juta pekerja baik langsung maupun tak langsung, yaitu 6% dari total lapangan kerja. Juga di Kanada, pariwisata telah dipromosikan sebagai bisnis yang penting, setelah diketahui bahwa pariwisata bisa mempekerjakan satu di antara sepuluh pekerja di negeri itu dan menjadi kontributor devisa ketujuh terbesar dari hasil pertukaran mata uang asing. Pun di Amerika Serikat, industri pariwisata diestimasikan menyumbang US$ 105 milyard setiap tahun dan mampu menyerap tenaga kerja sekitar lima juta orang.

Dengan angka statistik yang begitu impresif dan peluang pekerjaan yang diciptakan, pariwisata bisa menjadi a little wonder dalam berbagai political loby. Inggris Raya dan Kanada bahkan mempunyai alasan untuk memandang industri pariwisata sebagai generous development grant. Itulah sebabnya di kedua negara itu, kekuatan kerja sektor swasta bekerjasama dengan Pemerintah telah menghasilkan rencana pariwisata nasional pertama.

Sebagai lembaga internasional, PBB juga mengakui besarnya manfaat ekonomi dan sosial dari pertumbuhan industri pariwisata. Amerika Serikat sendiri yang dikenal sebagai produsen senjata dunia terbesar, ternyata sejak tahun 1979, pariwisata merupakan bisnis yang lebih besar daripada produksi senjata besi dan baja. Bisa dibayangkan bahwa  sekitar lima ratus juta pekerja dan keluarganya, dari hasil itu, mampu membayar sendiri liburannya untuk mengililingi dunia. Melihat efek ekonominya, wajar kalau kemudian dalam Konferensi Pariwisata Internasional PBB 1981 di Manila mendeklarasikan bahwa pariwisata merupakan aktivitas esensial bagi kehidupan bangsa berkat efek ganda pariwisata bagi pembangunan sektoral seperti ekonomi, sosial, budaya, dan pendidikan baik dalam lingkup masyarakat nasional maupun internasional.

Note:
Bahan renungan bagi mahasiswa MK “Geografi Pariwisata”, Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP Untirta di penghujung jadwal perkuliahan semester genap 2020. Berikan ulasan ringkas tentang bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia? Dan bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? Mudah-mudahan isu ini dapat menarik penelitian mahasiswa untuk bahan penyusunan skripsi dalam domain “Sejarah Ekonomi Pariwisata di Indonesia dan di Provinsi Banten.

43 commentaires:

  1. Assalamualaikum wr.wb. saya Anida Shalsabila dari jurusan pendidikan sejarah kelas A, izin menanggapai mengenai pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia, Peran strategis pariwisata dalam perekonomian di suatu negara, diprediksi akan semakin meningkat pada masa-masa mendatang, karena pariwisata mampu mentransformasi diri ke dalam kelompok industri terbesar dunia (The World's Largest Industry), pariwisata akan memainkan peran sentral dalam meningkatkan pendapatan negara, devisa dan penciptaan lapangan kerja.

    Dijadikannya pariwisata sebagai lokomotif baru pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah senyatanya merupakan pilihan kebijakan strategis yang tepat, merujuk pada hasil Studi Bank Dunia, yang menegaskan peran penting sektor pariwisata bagi pembangunan berkelanjutan, mendorong pertumbuhan GDP, meningkatkan intensitas perdagangan internasional, menaikkan investasi global, disamping berperan dalam mengangkat negara-negara berpendapatan rendah (low-income countries).

    Pariwisata Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia, sebagai destinasi terindah di dunia, Bali dinobatkan sebagai The Best Destination in The World oleh TripAdvisor 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam terindah di muka bumi. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya peringkat keenam untuk negara terindah di dunia versi "Rough Guides", publisher ternama Inggris. Tak hanya itu, data dari World Travel and Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 menetapkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, yakni peringkat 9 dunia, peringkat 3 di Asia dan peringkat 1 di Asia Tenggara. Peringkat Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF), melesat dari ranking 70 tahun 2013 menjadi ranking 42 tahun 2017.

    Berbagai capaian tersebut, sudah barang tentu membawa konsekuensi kemanfaatan yang nyata pariwisata sebagai lokomotif baru bagi ekonomi Indonesia, hal ini dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara 2014-2017 yang mencapai 49%, lebih tinggi dibandingkan periode 2011-2014 sebesar 23%. Pertumbuhan Wisatawan nusantara 2017 juga setali tiga uang, mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan pertumbuhan regional dan global, Indonesia tumbuh 22% sementara regional hanya tumbuh 7% dan global 6,4%.

    Dan untuk Banten sendiri, pemerintah Banten terus mendongkrak sektor pariwisata di daeeahnya. Saya yakin sektor pariwisata khususnya Pantai di Banten mampu memulihkan bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

    RépondreSupprimer
  2. Assalamualaikum wr.wb saya Anshori dari Pendidika Sejarah kelas B ingin menaanggapi mengenai pertumbuhan ekonomi pariwisata yang ada di Indonesia: Sektor pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan nilai yang signifikan. Berdasarkan data dari The World Travel & Tourism Council, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga untuk ekonomi perjalanan dan pariwisata di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Filipina.

    "Dengan persentase pertumbuhan sebesar 7,8 persen untuk 2018, yang mana lebih besar apabila dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara keseluruhan,". Untuk Banten sendiri Bank Indonesia (BI) menilai pariwisata menjadi sektor kedua di Banten, yang bisa menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi. Beberapa kebijakan terkait Wisata Banten dikembangkan dengan cara memanfaatkan potensi dan aset budaya setempat, seperti ikon wisata Dewi Tanjung Lesung, dan Sangiang Sira. Terimakasih.

    RépondreSupprimer
  3. Assalamualaikum saya Amalia Dwi Sahara (2288190015) kelas A.

    Terkait dengan pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia, Pariwisata Indonesia telah mendapatkan pengakuan dunia, sebagai destinasi terindah di dunia, Bali dinobatkan sebagai The Best Destination in The World oleh TripAdvisor 2017, Indonesia merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam terindah di muka bumi. Hal tersebut dibuktikan dengan diraihnya peringkat keenam untuk negara terindah di dunia versi "Rough Guides", publisher ternama Inggris. Tak hanya itu, data dari World Travel and Tourism Council (WTTC) pada tahun 2018 menetapkan Indonesia sebagai negara dengan pertumbuhan pariwisata tercepat, yakni peringkat 9 dunia, peringkat 3 di Asia dan peringkat 1 di Asia Tenggara. Peringkat Indonesia di Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI) yang dikeluarkan oleh World Economic Forum (WEF), melesat dari ranking 70 tahun 2013 menjadi ranking 42 tahun 2017.

    Berbagai capaian tersebut, sudah barang tentu membawa konsekuensi kemanfaatan yang nyata pariwisata sebagai lokomotif baru bagi ekonomi Indonesia, hal ini dapat dilihat dari rata-rata pertumbuhan wisatawan mancanegara 2014-2017 yang mencapai 49%, lebih tinggi dibandingkan periode 2011-2014 sebesar 23%. Pertumbuhan Wisatawan nusantara 2017 juga setali tiga uang, mengalami kenaikan tiga kali lipat dibandingkan pertumbuhan regional dan global, Indonesia tumbuh 22% sementara regional hanya tumbuh 7% dan global 6,4%.

    Dan untuk di Provinsi Banten, saya yakin pariwisata Banten suatu saat nanti akan maju pak, sejajar dengan destinasi wisata unggulan lainnya di Indonesia.
    Terlebih, saya adalah anggota GenPI Kabupaten Serang yang akan ikut aktif dalam menyebarluaskan informasi tentang pariwisata Banten kepada masyarakat luas.
    Kami berharap GenPI bisa bekerjasama dengan pemerintah dan masyarakat agar Banten bisa semakin berjaya.

    RépondreSupprimer
  4. Assalamualaikum. Saya Intan Juwita (2288190017) dari kelas A izin memberikan ulasan ringkas terkait pertanyaan yang diajukan di aats.
    Dengan kekayaan alam Indonesia yang melimpah, Indonesia bisa memiliki sektor pariwisata yang melimpah juga, yang mana sektor pariwisata inilah mampu membawa peningkatan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri. Seperti contoh, pada tahun 2018 silam, sektor pariwisata mampu menyumbangkan devisa sebesar $17.6 miliar. Hal ini menandakan bahwa sektor pariwisata berkontribusi untuk menahan penurunan pemasukan devisa di Indonesia. Apabila sektor pariwisata terus berkembang maka akan ada peningkatan devisa yang lebih besar, yang secara langsung dapat membantu mencegah lesunya perekonomian di Indonesia.
    Di bidang perekonomian lainnya, pariwisata juga berperan pada kontribusinya terhadap penciptaan lapangan pekerjaan, yang nantinya akan berdampak pada peningkatan pendapatan baik daerah maupun nasional.
    Selain itu, sektor pariwisata yang menarik akan berdampak pada peningkatan investor pada infrastruktur baru dan fasilitas baru, serta mampu menimbulkan persaingan antar perusahaan lokal maupun perusahaan asing, yang mana mampu menstimulasi perusahaan lokal negara kita agar lebih baik dan unggul dari perusahaan asing. Selanjutnya, ternyata pariwisata juga mampu menstimulasi industri-industri lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung,contohnya seperti industri tekstil dan makanan.
    Hal diatas berlaku pula pada Provinsi Banten. Gubernur Banten, Wahidin Halim, pun meyakini bahwa sektor pariwisata yang ada di Banten khususnya pantai mampu memulihkan bahkan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Banten sendiri.
    Namun, yang perlu diingat adalah sektor pariwisata yang mampu meningkatkan perekonomian pun harus memiliki kualitas yang baik. Lalu, bagaimana caranya agar parwisata tersebut mampu menyelamatkan perekonomian suatu daerah? Yakni dengan cara peningkatan aksesbilitas, keragaman atraksi, promosi yang baik dan peningkatan sumber daya manusianya. Seperti yang terjadi di Banten. Gubernur Wahidin Halim pun sadar bahwa pariwisata di Banten perlu diitngkatkan dengan cara melakukan peningkatan dan penataan ruas di jalur pesisir pantai utara Provinsi Banten, dan ruas –ruas jalan lainnya seperti di Pontang, Lebak, Pandeglang, dll. Dari usaha-usaha yang dilakukan, berharap pariwisata akan terus berkembang dan mampu memberikan pengaruhnya pada peningkatan perekonomian.

    RépondreSupprimer
  5. Pada tahun 2019 realisasi devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp 280 triliun, meningkat dari capaian 2018 yaitu Rp 270 triliun. Ekonomi sektor pariwisata berkontribusi pada PDB nasional sebesar 5,5 %, Jumlah tenaga kerja sektor ini sebanyak 13 juta orang.

    Dalam rangka mendorong pengembangan perekonomian daerah di sektor pariwisata, Dinas Pariwisata Provinsi Banten saat ini tengah mematangkan Neraca Satelit Pariwisata Daerah (Nesparda). Pasalnya, sektor pariwisata memiliki dampak langsung bagi perekonomian daerah maupun nasional melalui pergerakan kunjungan wisatawan yang menggunakan jasa transportasi, akomodasi, berbelanja produk daerah dan lainnya.

    RépondreSupprimer
  6. Assalamualaikum wr.wb nama saya Fitriyah (2288190027) dari kelas B izin menanggapi mengenai bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia? Dan bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? Indonesia memiliki kekayaan alam yang sangat banyak dan juga beraneka ragam dan seharusnya Indonesia sendiri memliki sektor yang sangat melimpah juga terlihat dari daerah wisata Indonesia yang sangat indah dan beraneka ragam dan seharusnya pemerintah juga lebih mengedepankan daerah pariwisata agar para wisatawan dapat menikmati Indonesia yang sangat indah dan seharusnya juga orang Indonesia sendiri lebih mencintai daerah pariwisata Indonesia karna dari pariwisata tersebut Sektor pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan nilai yang signifikan. Dampak perekonomian di provinsi Banten dalam pariwisata itu sebaiknya dalam menuju perjalanan daerah wisata tersebut tidak rusak dan dalam akses juga mudah untuk di kunjungi oleh para wisatawan dan dalam perekonomian di gunung santri misalnya itu sangat membantu dalam perekonomian masyarakat sekitar

    RépondreSupprimer
  7. Asalamualaikum wr wb nama saya een suhaeni (2288190016) dari kelas A izin memberikan ulasan tentang pertumbuhan perekonomian di Indonesia, Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah Indonesia juga memiliki sektor pariwisata yang melimpah contohnya wisata raja ampat yang merupakan wisata surga dunia, bukan hanya itu masih banyak wisata yang terdapat di Indonesia dengan adanya wisata yang melimpah sektor perekonomian Indonesia bertambah, PBB juga mengakui besarnya manfaat ekonomi dan sosial dari pertumbuhan industri pariwisata. Di banten juga menjadikan Tanjung lesung sebagai daerah khusus ekonomi atau disingkat dengan (KEK), Perlu disadari wista benten harus meningkatkan kualitas pariwisata agar wisata di banten terkenal nusantara, provinsi Banten harus terus meningkatkan kualitas wisatanya. Trimakasih

    RépondreSupprimer
  8. Assalamualaikum wr.wb nama saya Hilma Ahda Ansyahdi (2288190069) dari kelas B izin menanggapi mengenai bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia?
    Jadi, pada intinya sektor pariwisata secara umum memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia pak yg kemudian digambarkan oleh efek pengganda (multiplier effect) di Indonesia. Efek pengganda menyebabkan seluruh pengeluaran wisatawan, pengeluaran investasi, pengeluaran pemerintah, memberikan dampak ekonomi berupa pertambahan output, nilai tambah, pendapatan, dan penciptaan tenaga kerja di Indonesia. Lalu, terjadinya peningkatan pertumbuhan jumlah kunjungan wisatawan baik itu wisatawan mancanegara, wisatawan nusantara dan wisatawan nasional juga akan memberikan dampak pada perekonomian secara luas.
    Kemudian, bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? yakni dengan melakukan strategi pemasaran melalui pendekatan produk wisata yang memiliki daya saing, dengan tujuan dapat meningkatkan kualitas pertumbuhan sekaligus pemerataan ekonomi. Langkah strategi pemasarannya mulai dari mengidentifikasi dan menetapkan produk wisata unggulan, menciptakan konsep citra daerah melalui branding destinasi/atraksi, memanfaatkan teknologi informasi berbasis digital serta kerjasama dengan stakeholders melalui kemitraan dalam bentuk penguatan jejaring kelembagaan.

    RépondreSupprimer
  9. Assalamualaikum Wr. Wb.
    Nama saya Siti Syainatunnisa (2288190061) dari kelas B pendidikan sejarah, menurut saya pertumbuhan ekonomi indonesia dilihat dari sektor pariwisata meningkat, karena dengan adanya sektor pariwisata yang meningkat itu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja, sekarang ini banyak turis yang masuk ke wilayah indonesia seperti ke Bali, Lombok, dan lain-lain untuk melihat keindahan alamnya. Dengan adanya turis tersebut dan meningkatnya permintaan produk dan jasa pariwisata itu menarik investor yang akan menanam modalnya di sektor pariwisata seperti investasi pembangunan, tempat penginapan/hotel, dan sebagainya.
    Berbeda dengan di Banten, sektor pariwisata di Banten belum berperan besar dalam perekonomian di Banten tapi sektor pariwisata banten berkembang lebih baik dari tahun ke tahunnya. Sebenarnya Banten memiliki banyak tempat pariwisata baik bersejarah ataupun pantai, akan tetapi masyarakat nya belum bisa mempromosikan pariwisatanya dengan baik. Oleh karena itu, pertumbuhan ekonomi banten dilihat dari sektor pariwisata berkembang dengan lambat.
    Dengan adanya pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia yang meningkat dan provinsi banten sektor pariwisatanya belum meningkat maka semua wilayah Indonesia harus bisa mempromosikan daerah-daerah yang belum banyak wisatawan baik dari mancanegara ataupun dari negara sendiri dengan sangat giat, agar pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia leboh meningkat lagi karena adanya promosi tersebut dan pariwisata di wilayah banten lebih di kenal banyak orang lagi.

    RépondreSupprimer
  10. Assalamualaikum wr. wb nama saya Shelita Bunga Apriyana 2288190039 dari kelas A pendidikan Sejarah izin mengomentari mengenai pertumbuhan perekonomian pariwisata di Indonesia, satu dekade terkahir industri pariwisata terus mengalami perkembangan yang diharapkan mampu menopang pereknomian bangsa ditengah sektor minyak dan gas (migas) dan non migas Indonesia yang kian terpuruk. Pada bulan April 2019, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan US$2.5 miliar atau Rp 36 triliun yang merupakan terburuk sepanjang sejarah Indonesia.

    Sedangkan tahun lalu, sektor pariwisata diperkirakan dapat menyumbang devisa sebesar $17.6 miliar, meningkat 9.3% dari $16.1 miliar pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat. Jumlah wisman ke Indonesia naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade menjadi 15.8 juta orang pada tahun 2018 dari 6.2 juta orang pada 2008.
    selain dapat menyumbangkan devisa untuk negara dan meningkatkan pendapatan daerah Pariwisata pun berkontribusi dalam pengembangan wilayah, penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar diberbagai pelosok di Indonesia. banyak pihak yang terlibat dalam pariwisata misalnya pemilik hotel, pemilik restoran yang tentunya menyerap tenaga kerja masyarakat indonesia sehingga mengurangi pengangguran, masyarakat lokal yang berjualan ditempat tempat pariwisata yang seluruhnya mendapatkan keuntungan dari sisi ekonomi dan menjadikan pariwisata sebagai mata pencaharian tumpuan hidupnya terutama diwilayah wilayah dengan potensi pariwisata yang baik seperti Bali. sehingga pariwisata menjadi salah satu tumpuan perekonomian Indonesia yang mengharuskan Indonesia terus mengembangkan pariwisatanya.sehingga pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja.

    lalu bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata khususnya di Provinsi Banten? Gubernur Banten Wahidin halim menyatakan bahwa beliau menyakini sektor pariwisata khususnya pantai di Banten mampu memulihkan bahkan meningkatkan perekonomian di banten. selama ini pantai anyer, kabupaten serang dan pantai carita, kabupaten pandeglang menjadi salah satu destinasi unggulan di provinsi banten.hanya saja untuk mencapai itu semua banten perlu berbenah membangun sarana dan prasarana yang mendukung perkembangan Pariwisata sehingga Pariwisata banten mampu meningkatkan perekonomian banten. karena banten memang memiliki potensi alam yang menarik untuk pariwisata hanya saja masih banyak Potensi-potensi wisata yang belum terjamah tersebut mendapat perhatian serius Gubernur Banten Wahidin Halim untuk dikembangkan, mengingat keindahan alamnya cukup menarik, terutama di pulau-pulau tanpa nama yang totalnya ada 22 pulau. Belum lagi pulau-palau kecil yang tidak digali secara optimal, karena kurang dipromosikan, tanpa investor. untuk itu banten perlu bekerja keras untuk meningkatkan potensi Pariwisata karena Pariwisata akan membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi banten terlebih Tanjung lesung telah ditetapkan sebagaik kawasan ekonomi ekslusif maka kerjasama dari semua pihak diperlukan agar pariwisata dapat segera berkembang dengan pesat tidak berjalan lamban seperti saat ini.

    RépondreSupprimer
  11. Assalamu'alaikum, wr.wb. Nama saya Denisa Ramadhani (2288190001) dari Jurusan Pendidikan Sejarah Kelas A, Izin mengomentari, bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia? Dan bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah membuat rencana program pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan berbagai strategi seperti pengembangan pasar wisatawan, pengembangan citra pariwisata, pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan pengembangan promosi pariwisata. Pariwisata memiliki pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melalui berapa jalur. Pertama, sektor pariwisata sebagai penghasil devisa untuk memperoleh barang modal yang digunakan dalam proses produksi. Kedua, pengembangan pariwisata menstimulus investasi dibidang infrakstruktur. Ketiga, pengembangan sektor pariwisata mendorong pengembangan sektor-sektor ekonomi yang lainnya melalui direct, indirect, dan induced effect. Keempat, pariwisata ikut berkontribusi dalam peningkatan kesempatan kerja dan peningkatan pendapatan. Kelima, pariwisata menyebabkan positive economies of scale. Pariwisata juga merupakan faktor penting dalam penyebaran technical knowledge, mendorong research and development, dan akumulasi modal manusia.

    RépondreSupprimer
  12. Assalamualaikum, Saya Sukma Aji Pamungkas (2288190021) dari kelas A izin mengulas.
    Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017).
    Dampaknya provinsi banten secara besar-besaran akan berusaha ikut bersaing di sektor pariwisatanya, karena kita ketahui tempat wisata di banten sangat indah dan menarik, maka dari itulah pemerintah berusaha mewujudkan lebih banyak meresmikan tempat wisata yang belum diketahui oleh pemerintah agar bisa menambah devisa bagi provinsi banten itu sendiri dan masyarakat di sekitar tempat wisata tersebut dapat peluang mengurangi pengangguran dan menambah kesempatan kerja yaitu dengan kreativitas masing-masing seperti berdagang oleh-oleh maupun makanan dan hal menarik lainnya yang membuat wisatawan tidak hanya menikmati dari sisi objek wisatanya saja. Terimakasih

    RépondreSupprimer
  13. Assalamualaikum wr.wb. Saya Sarah Aisyah Salsabilah (2288190004) izin menanggapi mengenai pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia dan dampaknya bagi Banten.
    Indonesia merupakan negara yang kaya akan sumber daya alam dan tempat tempat pariwisata yang indah dan bersejarah. Seperti yang kita tahu, lokasi lokasi seperti Bali, Lombok merupakan target para wisatawan baik lokal maupun mancanegara untuk berlibur. Dengan banyaknya wisatawan asing yang datang untuk berlibur, hal ini juga mampu mendongkrak perekonomian masyarakat sekitar begitupun devisa negara. Pada tahun 2019, sektor pariwisata diperkirakan dapat menyumbang devisa sebesar $17.6 miliar, meningkat 9.3% dari $16.1 miliar pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan asing yang meningkat.Jumlah wisman ke Indonesia naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade menjadi 15.8 juta orang pada tahun 2018 dari 6.2 juta orang pada 2008.
    Suatu penelitian mengatakan

    •Dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten

    Lokasi pariwisata yang menjadi andalan Banten adalah wisata baharinya, pantai-pantai yang indah mampu menarik wisatawan untuk berkunjung dan bermalam di villanya. Namun saat ini, Banten tak hanya mengandalkan wisata bahari sebagai andalan lokasi-lokasi pariwisata yang bersejarah pun di revitalisasi agar menjadi indah dan menarik wisatawan untuk berkunjung. Laju pertumbuhan wisatawan lokal dan mancanegara pada hotel bintang dan non bintang mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2002-2004 masing-masing 40,84% dan 40,25% per tahun, namun rata-rata lama menginap tamu mancanagera menunjukkan kecenderungan stagnan, yaitu dari 4,96 hari (2002), 4,99 hari (2003) dan 4,12 hari (2004) dan 2,98 hari (2005). Disamping itu, proporsi kunjungan tamu nusantara dan mancanegara pada hotel bintang dan non bintang di wilayah selatan (Kabupaten Pandeglang dan Lebak) hingga tahun 2005 masing-masing hanya sebesar 23,84% dan 11,47%.

    RépondreSupprimer
  14. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh Pak, saya Rilva Deni Yogatama (2288190038) dari kelas A izin memberikan tanggapan, saya pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat terutama beberapa tahun terakhir. Peran aktif pemerintah sangat terlihat dalam usaha mengembangkan lokasi-lokasi wisata strategis di Indonesia ditambah pendanaan yang luar biasa besar dari negara dan pendanaan dari hasil investasi asing. Kita bisa melihat naiknya angka dana dari investor asing yang terus meningkat dan menanamkan sahamnya di Indonesia. Indonesia sendiri juga terus diperbincangkan di media dan portal berita dunia sebagai negara yang punya potensi yang sangat besar dan menarik untuk dikunjungi lokasi wisatanya. Orang-orang dari Times, CNN, Natgeo bahkan BBC terus berdatangan untuk melihat indahnya Indonesia. Ini menunjukkan Pak kalau pariwisata kita sudah menjadi ikon di Asia Tenggara, kita menjadi bintang, seperti kata Lil Wayne "kita ini bintang, seorang bintang tidak memanggil orang untuk datang kepadanya, tapi orang-orang itu lah yang berdatangan". Berkat pengembangan periklanan pariwisata negara juga, kawasan wisata di Indonesia menjadi ramai.
    Para wisatawan ini datang terus menerus dengan peningkatan jumlah yang tidak terlalu signifikan namun kontinyu bisa memastikan kawasan wisata tersebut berkembang sedikit demi sedikit. Bisa dibilang setiap pulau besar di Indonesia pasti punya kawasan unggulan bahkan menjadi ikon yang dikenal di dunia. Ini bukan intervensi asing tapi ini bukti kita dikenal dunia karena progress yang kita lakukan. Saya tidak bicara dengan angka pak. Tapi kita bisa lihat sendiri bagaimana orang-orang kulit putih diluar sana menjerit-jerit untuk bisa merealisasikan impiannya datang ke Indonesia. Sosial media bahkan heboh ketika Rich Brian merilis single barunya "Bali" kemarin.
    Kalau masalah apa dampak bagi Banten sendiri tentunya masalah lingkungan. Investasi sudah pasti membutuhkan lahan, membuka lahan artinya kita mengubah bentuk wilayah, jika kita melakukannya berlebihan dan dengan tujuan mencari keuntungan tentunya itu disebut eksploitasi. Lingkungan adalah hal pertama yang perlu Pemda Banten perhitungkan karena bisa kita lihat KEK Tanjung Lesung, setelah terjadi tsunami para investor harusnya merugi tapi nyatanya mereka bisa membangun kembali properti mereka dalam waktu yang cukup singkat. Para investor ini terus menerus memasang patok wilayah mereka disana, semua orang berebut tanah demi hari tua mereka, jadi bagaimana jika lahannya habis?. Belum lagi pengelolaan yang belum sesuai AMDAL dilakukan oleh pengusaha pabrik yang menggunakan saluran air, jika wisatanya berbasis air dan air tercemar apalagi yang bisa dinikmati? Belum lagi jika pelakunya adalah pihak investor tadi, itu akan jadi problematika yang lebih rumit. Sederhananya sampah saja, naiknya angka wisatawan maka naiknya angka pembelian makanan dan minuman, naiknya angka penjualan maka baik pula angka penggunaan kemasan, naiknya angka kemasan sisa maka baik pula kemungkinan sampah menjadi masalah baru. Kita bisa mengambil pelajaran bagaimana masalah sampah di Tanjung Pasir membuat pengunjungnya menjadi sepi. Terakhir adalah masalah sosial Pak. Masalah para aktivis di Ujung Kulon masih berlanjut yaitu perselisihan antara pemilik lahan pertanian yang nyatanya hanya rakyat kecil yang tidak punya kekuatan advokasi melawan pengelola cagar alam Ujung Kulon yang saling berebut lahan. Kita tidak bisa mengabaikan masalah sosial seperti ini Pak. Tapi ya....setiap pilihan pasti ada konsekuensinya dan tentunya pengembangan pariwisata Banten akan menimbulkan resiko-resiko seperti ini. Sekian dari saya Pak, terimakasih.

    RépondreSupprimer
  15. Assalamualaikum wr.wb. saya Fajar Darajat dari jurusan pendidikan sejarah kelas B izin , izin menanggapi mengenai pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia, Satu dekade terakhir sektor pariwisata Indonesia terus mengalami peningkatan . Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio mengatakan, realisasi devisa dari sektor pariwisata 2019 mencapai Rp 280 triliun meningkat dari capaian 2018 yaitu Rp 270 triliun, ekonomi sektor pariwisata berkontribusi pada PDB nasional sebesar 5,5 %. Hal ini dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat.
    Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata.

    Dan untuk Banten sendiri Sektor pariwisata menjadi salah satu fokus program Pemprov Banten ke depan. Berbagai proyek strategis nasional (PSN) , seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, reaktivasi jalur kereta api Labuan-Panimbang, dan Tol Serang-Panimbang serta pembangunan akses jalan di berbagai daerah di Banten dipercepat . Di harapkan dengan pembangunan ini dapat meningkatkan sektor pariwisata Banten sehingga dapat memberikan dampak ekonomi terhadap masyarakat Banten

    RépondreSupprimer
  16. Assalamualaikum Wr. Wb. Saya Dian Ami Astuti dari pendidikan sejarah kelas B. Izin berkomentar bahwa Peranan sektor pariwisata di Indonesia semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang. World travel and tourism council dengan menggunakan metodologi 2008 TSA:RMF (Tourism Satellite Account: Recommended Methodological Framework), melakukan estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian indonesia yang menunjukkan bahwa kontribusi langsung sektor pariwisata terhadap PDB pada tahun 2017 adalah Rp259.583 miliar (1,9% dari PDB). Hal ini diukur dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan, maskapai penerbangan dan transportasi penumpang lainnya, termasuk juga restoran dan hiburan. Kemudian, kontribusi total pariwisata terhadap PDB (termasuk dampak yang lebih luas dari investasi, rantai pasokan dan dampak pendapatan) sebesar 5,8% dari PDB.

    Di Banten sendiri sektor pariwisata menjadi salah satu andalan Provinsi Banten dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat. Sektor pariwisata ini menjadi salah satu fokus program pemprov Banten ke depan. Gubernur juga mendorong percepatan berbagai proyek strategis nasional (PSN) untuk menunjang pariwisata tersebut, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, reaktivasi jalur kereta api Labuan-Panimbang, dan Tol Serang-Panimbang. Tentu saja saya berharap program pemprov Banten ini dapat meningkatkan perekonomian Banten.

    RépondreSupprimer
  17. Assalamualaikum wr.wb nama saya Nuraeni (2288190003) dari kelas A ijin berkomentar pak mengenai pertumbuhan ekonomi pariwisata.
    Menurut saya Pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia semakin memiliki kemajuan bahkan berdasarkan data dari The World Travel & Tourism Council, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga untuk ekonomi perjalanan dan pariwisata di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Filipina. Ini menunjukan bahwa Indonesia mampu bersaing dalam sektor pariwisata. Pemerintah juga telah berusaha mengembangkan tempat-tempat wisata yang strategis, selain itu majunya perekonomian pariwisata tidak terlepas dari penanaman saham dari investor asing , di Indonesia telah Terbukti bahwa ada banyak investor asing yang menanamkan sahamnya di Indonesia , mereka tentunya memiliki pandangan jauh ke depan bahwasannya Pariwisata di Indonesia akan memiliki dampak yang besar untuk keuntungan mereka dan semakin banyaknya kunjungan dari wisatawan maka akan menaiki pertumbuhan ekonomi Negara dan masyarakat sekitar
    lalu bagaimana dampak bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten?
    di provinsi Banten sebagian besar wilayahnya memiliki tempat wisata yang indah mulai dari wisata pegunungan maupun wisata pantai yang dapat menarik bagi wisatawan. Objek pariwisata ini berpengaruh bagi perekonomian masyarakat sekitar,banyak yang menggantung kan perekonomiannya pada wisatawan, namun saat ini diawal bulan februari 2020 tempat peristirahatan dan juga toko Oleh-oleh yang ada di Cilegon sampai Anyer nampak sepi pengunjung bahkan tak satupun kendaraan yang berhenti di toko oleh-oleh ,hal ini di sebabkan karna wisatawan yang mulai sedikit yang berkunjung di objek wisata pantai anyer.

    RépondreSupprimer
  18. Assalamualaikum wr.wb nama saya Ayu Lisda (2288190024) dari kelas A izin menanggapi tentang bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia
    Pertumbuhan pariwisata di Indonesia berkembang sangat pesat. Hal ini terlihat dari performanya yang semakin meningkat setiap tahunnya. Grafiknya sangat kontras bila dibandingkan dengan komoditas lain, seperti minyak, gas, batu bara, dan kelapa sawit. Selain itu, pariwisata merupakan komoditas yang paling berkelanjutan dan menyentuh hingga ke level paling bawah masyarakat. Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017). Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Dan di sepanjang tahun 2019 yang lalu, tercatat pemasukan dari sektor pariwisata berada di urutan ke 4 dalam penghasil devisa nasional, mencatat keuntungan sebesar 16,1 miliar dollar US. Bappenas bahkan memperkirakan bahwa peningkatan jumlah wisatawan di tahun 2020 akan mencapai 21,6 juta pengunjung dengan asumsi pendapatan ekonomi mencapai 21 miliar dollar US. Namun setelah merebaknya virus corona di dunia, sektor pariwisata mengalami penurunan yang cukup drastis.
    Dampak bagi perekonomian daerah khususnya Provinsi Banten
    Provinsi Banten merupakan wilayah yang memiliki potensi pariwisata yang beraneka ragam dan sangat prospektif untuk dikembangkan. Hal ini terlihat dari tersebarnya destinasi dan daya daya tarik wisata baik berupa wisata pantai, wisata tirta, wisata sejarah/budaya dan wisata suaka alam, dengan fasilitas pendukung pariwisata seperti hotel berbintang, non bintang, restoran dan rumah makan, cottage dan lain-lain yang banyak tersebar terutama di kawasan pesisir pantai Barat Banten. Kegiatan pariwisata di Banten cukup potensial untuk menunjang pendapatan dan pembangunan daerah. Pada tahun 2013 kunjungan wisatawan mencapai 18.072.420 orang, terdiri dari wisatawan mancanegara sebanyak 152.691 orang dan 17.919.729 wisatawan nusantara. Provinsi Banten memiliki momentum peluang bagi tumbuhnya investasi baru pada sub sektor tersebut dengan ditetapkannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Pariwisata Tanjung Lesung di Kabupaten Pandeglang. Infrastruktur yang sudah tersedia di KEK Pariwisata Tanjung Lesung yaitu jaringan jalan dalam kawasan, jaringan listrik, jaringan air bersih, air baku dan jaringan telekomunikasi. Dalam rencana aksi KEK pariwisata Tanjung Lesung yaitu bidang ekonomi, kesejahteraan sosial, pendidikan dan lain-lain dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Pemberdayaan perekonomian masyarakat di KEK pariwisata Tanjung Lesung.

    RépondreSupprimer
  19. Assalamualaikum wr wb. Saya Annisa Nur Hidayah dari pendidikan sejarah kelas A. Izin menanggapi mengenai pertumbuhan ekonomi paariwisata di Indonesia. Satu dekade terakhir sektor pariwisata Indonesia terus mengalami ekspansi dan diversifikasi. Tidak heran, pemerintah mengharapkan sektor pariwisata dapat membawa angin segar di tengah sektor minyak dan gas (migas) dan non-migas Indonesia yang kian terpuruk.

    Tahun lalu, sektor pariwisata diperkirakan dapat menyumbang devisa sebesar $17.6 Miliyar, meningkat 9.3% dari $16.1 miliar pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat.
    Jumlah wisman ke Indonesia naik hampir dua kali lipat dalam satu dekade menjadi 15.8 juta orang pada tahun 2018 dari 6.2 juta orang pada 2008.
    Pemerintah perlu memelakukan kerja ekstra keras untuk bisa memastikan kontribusi sektor pariwisata untuk menahan penurunan pemasukan devisa di tengah lesunya perekonomian dunia. Siklus kedatangan wisman cenderung bersifat mengikuti siklus bisnis pertumbuhan ekonomi global. Jadi ketika ekonomi global lesu maka industri pariwisata dipastikan akan ikut lesu.

    Untuk mencegah hal tersebut, hal yang bisa dilakukan pemerintah yaitu perlu mempermudah arus investasi, barang, dan jasa pariwisata, dengan mengeluarkan dukungan kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
    Salah satunya dengan menetapkan strategi pencapaian kinerja pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi. Hal tersebut didukung oleh kegiatan promosi dan peningkatan sumber daya manusia di sektor pariwisata.

    Selain itu, kita juga dapat meniru strategi negara lain, seperti Malaysia yang sering membuat kegiatan konferensi internasional sehingga banyak para akademisi yang datang ke negaranya untuk mengikuti konferensi internasional sekaligus berwisata seusainya.
    Dengan meniru dan modifikasi model yang dilakukan negara lain, serta diikuti dengan promosi pariwisata yang kreatif dan menarik, Indonesia juga dapat memperkaya strategi ini untuk menarik minat para wisatawan untuk berkunjung ke Indonesia.

    Peningkatan ekonomi dari adanya wisatawan yang datang juga menjadi salah satu hal yang positif. Selain Jakarta, Banten juga terkena dampak positif dari segi perekonomiannya dari adanya sektor pariwisata ini. Terutama kita ketahui bahwa Banten sendiri memiliki potensi tujuan wisata karna banyaknya pantai salah satunya Tanjung Lesung dan juga wisata kebudayaan di Lebak Baduy.

    RépondreSupprimer
  20. Assalamualaikum wr wb. Saya Luthfiah Suryani (2288190051) dari pendidikan sejarah kelas B, izin berkomentar mengenai Pertumbuahan ekonomi Indonesia oleh saat ini menurut saya akan terus berkembang dan menunjukan angka perbaikan dalam meningkatkan pendapatan atau devisa negara. sektor pariwisata yang saat ini telah berkembang dan menjadi salah satu industri terbesar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia, ini dapat dilihat dari meningkatnya perkembangan jumlah kunjungan wisatawana nusantara maupun manca negara. Hal ini membuat sektor pariwisata dapat menyumbang devisa dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat.
    Tapi pemerintah memerlukan kerja ekstra keras dalam untuk bisa memastikan kontribusi sektor pariwisata untuk menahan penurunan pemasukan devisa di tengah lesunya perekonomian dunia. siklus kedatangan wisman cenderung bersifat mengikuti siklus bisnis pertumbuhan ekonomi global. Jadi ketika ekonomi global lesu maka industri pariwisata dipastikan akan ikut lesu. Untuk mencegah hal tersebut, ada beberapa hal yang bisa dilakukan pemerintah seperti :
    Pemerintah perlu mempermudah arus investasi, barang, dan jasa pariwisata, dengan mengeluarkan dukungan kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
    Salah satunya dengan menetapkan strategi pencapaian kinerja pariwisata melalui peningkatan aksesibilitas, keragaman atraksi. Hal tersebut didukung oleh kegiatan promosi dan peningkatan sumber daya manusia di sektor pariwisata. Hal ini bisa diterapkan pada destinasi wisata prioritas seperti Tanjung lesung di Banten. Dengan begitu efek ganda dari sektor pariwisata seperti peningkatan tenaga kerja akan meningkat dan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia, pada akhirnya pariwisata bisa menjadi mesin baru pertumbuhan ekonomi Indonesia.
    Selain itu, kita juga dapat meniru strategi negara lain, sehingga banyak para akademisi yang datang ke untuk mengikuti konferensi internasional sekaligus berwisata seusainya. Dengan meniru dan modifikasi model yang dilakukan negara lain, serta diikuti dengan promosi pariwisata yang kreatif dan menarik, Indonesia juga dapat memperkaya strategi ini untuk menarik minat para wisatawan sekaligus akademisi untuk berkunjung ke Indonesia.
    Terakhir, dengan pesatnya pembangunan pariwisata, pemerintah juga harus tetap menjaga terpeliharanya kelestarian dan mutu lingkungan hidup. Hal tersebut bisa dilakukan dengan dengan merencanakan, melaksanakan, mengawasi, dan mengevaluasi kegiatan pariwisata dengan pendekatan ekosistem. Seluruh kegiatan pariwisata harus mempertimbangkan keberadaan ekosistem yang ada demi kelestarian hidup. Indonesia memerlukan kebijakan dan strategi dalam pengelolaan wisata alam yang berbasis lingkungan kelestarian lingkungan tetap terjaga. Hal ini akan mempertahankan berlangsungnya kegiatan pariwisata alam sehingga mampu mendongkrak devisa negara.
    Ini mengapa pemerintah melalui Kementerian Pariwisata harus membuat kebijakan yang lebih komprehensif dalam menjadikan pariwisata sebagai sektor yang berkelanjutan.
    Sektor pariwisata khususnya kedatangan wisman ini sangat rentan sekali tergantung dan mengikuti siklus bisnis yang fluktuatif. Saat ini, kinerja pariwisata Indonesia terlihat masih mengecewakan. saat ini ada kecenderungan bahwa pertumbuhan wisman yang datang ke Indonesia menyusut jika dibandingkan dengan pertumbuhan warga Indonesia yang bepergian ke luar negeri. Oleh karena itu, sudah sewajarnya apabila pemerintah menaruh perhatian yang lebih serius untuk memperbaiki kinerja pariwisata Indonesia.

    RépondreSupprimer
  21. Assalamualaikum wr.wb saya Ma'rifatul Hasanah dari kelas B, izin menanggapi mengenai pertumbuhan ekonomi di Indonesia.
    Peningkatan laju pertumbuhan ekonomi antara lain ditopang oleh investasi (PMTB) yang bertumbuh dari tahun ke tahun dengan laju rata-rata 13,97% per tahun. Struktur investasi di Provinsi Banten ditunjukkan dengan komposisi investasi swasta dan masyarakat yang sebesar 68,30% serta investasi pemerintah 31,70%. Investasi swasta dan masyarakat terdiri dari PMA dan PMDN yang masing-masing berkontribusi 21,30% dan 14,31%, sedangkan peranan investasi UMKMK sebesar 32,69%. Sedangkan investasi pemerintah terdistribusi dalam dana APBN (10,39%), dana APBD Provinsi Banten (6,77%) serta dana APBD kabupaten/kota (14,54%).
    Meskipun terjadi kecenderungan penurunan investasi (PMA dan PMDN) selama periode 2002-2004, yang mendudukkan nilai investasi hanya sebesar Rp. 2,9 trilyun melalui 36 proyek hingga tahun 2004, namun pada tahun 2005 realisasi investasi dapat ditingkatkan kembali menjadi Rp. 13,59 Trilyun melalui 102 proyek. Pencapaian nilai proyek investasi pada tahun 2005 tersebut telah menempatkan Banten sebagai tujuan investasi tertinggi di tingkat nasional. PMA mendominasi nilai dan jumlah proyek investasi dengan rata-rata kontribusi per tahun masing-masing 68,33% dan 80,52% per tahun, dimana hingga tahun 2006 tercatat realisasi nilai PMA sebesar Rp. 6,06 Trilyun melalui 75 proyek, baik yang bersifat investasi baru maupun perluasan investasi.

    RépondreSupprimer
  22. Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Annida Fitri Nurhidayati. Dari Kelas B. Saya Izin berkomentar, bahwa saat ini pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia itu sangat baik, banyak mengundang para investor yang berinvestor di sektor pariwisata dan akan mendukung sustainabilitas ekonomi Indonesia dan juga meningkatkan pendapatan devisa negara. Kemudian, dampak pertumbuhan tersebut bagi perekonomian daerah khususnya Banten dapaylt meningkatkan pendapatan perkabpita warga Banten pertahunnya.

    RépondreSupprimer
  23. Assalamualaikum wr.wb
    Saya Issyatunnajia izin menanggapi terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya dari sektor pariwisata.
    Dampak parwisata tentunya akan mengubah segala hal, sosial, ekonomi bahkan perububahan migrasi. Pariwisata akan mengikuti pola migrasi tersebut, yang memungkinkan terjadinya fluktuasi, tetapi kegiatan pariwisata akan tetap menjadi bagian dari kehidupan manusia dan mungkin hanya akan berubah dalam bentuk dan muatannya mengikuti proses waktu. Sehingga akan mengakibatkan perekonomian diwilayah urban tersebut meningkat sedemikian rupa.
    Pola kehidupan masyarakat meningkat disamping berjalannya sektor ekonomi yang stabil.
    Dalam hal ini pariwisata sangat berdampak baik baik perekonomian negara maupum wilayah.

    RépondreSupprimer
  24. Assalamualaikum wr,wb nama saya Susi jurusan pendidikan sejarah semester 2 kelas A inzin mengomentari menurut saya bahwa sekarang ini merupakan pertumbuhan ekonomi pariwisata itu sangat baik. dan pertumbuhan ekonomi dan wisata di Indonesia sangat pesat dan pertumbuhan ekonomi dan pariwisata ya semakin meningkat di indonesia sehingga Indonesia Banten di sebut kota wisata bayak mengundang para investor yang ber investor di tempat wisata di sektor wisata salah satu membentuk nya para wisata dengan aksebilitas. struktur investasi di Banten di ajukan dengan komposisi investasi swasta masyarakat. sektor pariwisata akan meningkatnya tenaga kerja masyarakat. peran aktif pemerintah dalam pengembangan wisata sangat terlibat karena menurut saya membuatnya terkenalnya suatu wilayah karena tempat wisatanya contoh seperti Cina terkenal dengan tembok Cina terkenal wisata dan sejarah, provinsi Banten di kenal dengan tempat tempat wisata seperti pantai Tanjung lesung.
    mungkin itu saja tanggapan terimakasih

    RépondreSupprimer
  25. Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Rima Oktavian (2288190055)dari pendidikan sejarah kelas B. Izin menanggapi tentang pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia.
    Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah membuat rencana program pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan berbagai strategi seperti pengembangan pasar wisatawan, pengembangan citra pariwisata, pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi.Kontribusi sektor pariwisata dalam perekonomian dapat diidentifikasi melalui aktivitas wisatawan. Wisatawan yang datang menghabiskan sejumlah besar uang mulai dari pengeluaran transportasi hingga untuk membeli produk/jasa di daerah tujuan wisata, seperti akomodasi, makanan dan minuman, cenderamata, kegiatan rekreasi dan sebagainya.
    Hal ini menghasilkan efek langsung pada bisnis dan ekonomi yang dapat diukur dari pendapatan upah tenaga kerja sektor pariwisata dan pajak yang dibayar oleh perusahaan pariwisata ke negara. Pada waktu bersamaan, bisnis pariwisata harus membeli barang dan jasa dari sektor lainnya yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Pengeluaran bisnis pariwisata itu merupakan efek tidak langsung pariwisata melalui pembelian input dari sektor lain yang kemudian berdampak juga pada penciptaan lapangan pekerjaan dan upah.

    Di Banten sendiri pariwisata menjadi salah satu andalan Provinsi Banten dalam meningkatkan perekonomian daerah setempat.Meski luas wilayahnya tergolong kecil, yaitu hanya 9.663 kilometer persegi atau sekitar 0,51 persen dari luas seluruh daratan Indonesia, namun Banten banyak menyimpan destinasi wisata menarik yang saat ini sebagian sudah berkembang.Sektor pariwisata menjadi salah satu fokus program Pemprov Banten ke depan. Gubernur juga mendorong percepatan berbagai proyek strategis nasional (PSN) untuk menunjang pariwisata tersebut, seperti Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tanjung Lesung, reaktivasi jalur kereta api Labuan-Panimbang, dan Tol Serang-Panimbang. Dan semoga program ini dapat meningkatkan perekonomian di provinsi Banten.

    RépondreSupprimer
  26. Assalamu'alaikum wr.wb, nama Lina Herlina (2288190012) mahasiswi pendidikan sejarah kelas A, ijin menanggapi tentang pertumbuhan ekonomi pariwisata diindonesia
    Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan
    devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam
    mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara.
    Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk
    pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan Nasional.
    Pembangunan kepariwisataan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan
    pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan
    masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pariwisata juga mendorong dan
    mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan,
    baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan
    produksi barang dan jasa. Penelitian ini mengkaji pengaruh pariwisata terhadap
    pertumbuhan ekonomi di Indonesia berdasarkan data time series selama tahun 1975 -
    2017. Penelitian ini menggunakan model persamaan simultan yang diestimasi dengan
    Two stage least square. Hasil menunjukkan bahwa pariwisata berpengaruh positif
    terhadap pertumbuhan ekonomi dan sebaliknya pertumbuhan ekonomi berpengaruh
    positif terhadap periwisata. Faktor lain yang berpengaruh terhadap pariwisata di
    Indonesia yaitu nilai tukar dan inflasi. Pariwisata dapat meningkatkan pendapatan
    devisa, menciptakan lapangan kerja, merangsang pertumbuhan industri pariwisata, oleh
    karena itu dapat memicu pertumbuhan ekonomi, terlebih dapat mendorong di berbagai
    negara untuk mengembangkan sektor pariwisata. Pariwisata berkontribusi terhadap
    pertumbuhan ekonomi melalui berbagai jalur termasuk pendapatan mata uang asing,
    menarik investasi internasional

    RépondreSupprimer
  27. Assalamualaikum wr,wb.
    Nama saya Asmunah dari pendidikan sejarah 2019 kelas A izin menanggapi pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia.
    Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.

    Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017).
    Jadi semakin meningkatnya kunjungan wisatawan ke Indonesia semakin banyak devisa Indonesia.

    Dan dampak pertumbuhan ekonomi bagi Banten yaitu meningkatkan pemasuka kas provinsi, karena pariwisata sendiri menjadi salah satu andalan perekonomian di Banten.untuk meningkatkan perekonomian masyarakat Banten.
    Terimakasih
    Wassalamu'alaikum wr,wb.

    RépondreSupprimer
  28. Assalamualaikum saya Muhammad Ridzky dari Jurusan Pendidikan Sejarah kelas B ingin menanggapi.
    Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.

    Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017).

    Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata.

    Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah membuat rencana program pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan berbagai strategi seperti pengembangan pasar wisatawan, pengembangan citra pariwisata, pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi

    RépondreSupprimer
  29. Nama saya Mesayu Sofiana Habib Mahasiswa Pendidikan Sejarah Kelas B, ingin menambahkan. Berdasarkan sumber yang saya baca, Sektor pariwisata menjadi penyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan nilai yang signifikan. Berdasarkan data dari The World Travel & Tourism Council, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga untuk ekonomi perjalanan dan pariwisata di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Filipina.

    Jakarta juga menjadi salah satu provinsi tujuan para turis. Untuk memaksimalkan potensinya,dinas pariwisata dan budaya setempat bekerja sama dengan lembaga penyedia jasa informasi pariwisata seperti travel. Agar lebih mudanya para wiatawan untuk berwisata dan dengan adanya kerjasama ini maka sangat meningkatkan perekonomian

    RépondreSupprimer
  30. Nama saya Rani Rizkika Putri (2288190040) dari kelas B, ingin menanggapi perihal pertumbuhan ekonomi pariwisata Indonesia dan dampak pertunbuhannya bagi perekonomian Banten.

    Dikutuip dari theconversation, bulan April 2019, Indonesia mencatatkan defisit neraca perdagangan US$2.5 miliar atau Rp 36 triliun yang merupakan terburuk sepanjang sejarah Indonesia. Sedangkan tahun lalu, sektor pariwisata diperkirakan dapat menyumbang devisa sebesar $17.6 miliar, meningkat 9.3% dari $16.1 miliar pada tahun 2018. Hal ini dikarenakan jumlah kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) yang meningkat. Pemerintah memerlukan kerja ekstra keras dalam untuk bisa memastikan kontribusi sektor pariwisata untuk menahan penurunan pemasukan devisa di tengah lesunya perekonomian dunia.

    Dikutip juga dari pendapat theconversation, menunjukkan kedatangan wisman dan pertumbuhan ekonomi bersifat procyclical. Artinya, siklus kedatangan wisman cenderung bersifat mengikuti siklus bisnis pertumbuhan ekonomi global. Jadi ketika ekonomi global lesu maka industri pariwisata dipastikan akan ikut lesu.

    Dilihat dari pendapat tersebut, maka perekonomian Banten akhir-akhir ini menjadi lesu, ditambah dengan adanya pandemi covid19, maka pendapatan daerah dan negara menurun karena jumlah wisatawan menurun drastis, mengikuti arahan social distancing, serta tempat wisata akhirnya menjadi sepi dan tutup. Terlebih, ekonomi global juga sedang turun karena perang dagang dan pandemi Covid19.

    Namun, sering terlintas di benak saya, bagaimana cara memfasilitasi minat orang-orang yang ingin pergi berwisata ketika social distancing. Apakah seiring dengan perkembangan teknologi, maka pariwisata digital akan bisa dikembangkan? Mungkin suatu saat nanti, pariwisata bisa dilakukan dengan melalui sebuah aplikasi yang berkonsep virtual reality. Jadi orang-orang tidak perlu pergi ke tempat aslinya, melainkan hanya menggunakan kacamata VR dan berjalan-jalan di dalam rumah sambil menikmati pemandangan wisata digital. Jadi, walaupun ada himbauan untuk tidak bepergian, orang-orang masih bisa berwisata dan ekonomi pariwisata masih berjalan. Hal ini juga dinilai sebagai promosi yang bagus, karena wisatawan yang tertarik dengan daerah yang bersangkutan akan mengunjunginya ketika pandemi selesai. Meski youtube sudah ada, namun Virtual Reality memungkinkan wisatawan untuk menjelajah sendiri tiap sudut objek yang mereka kehendaki.

    RépondreSupprimer
  31. Nama saya Nisa Firdausya Rahmah, pendidikan sejarah kelas B. Ingin menanggapi.
    Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.
    Berdasarkan data dari World Tourism Organization, disebutkan bahwa jumlah penerimaan pariwisata dari wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia adalah sebesar US$ 12,5 miliar. Penerimaan pariwisata dari wisman (disebut juga sebagai penerimaan pariwisata dari internasional) merupakan pengeluaran wisatawan mancanegara yang masuk dalam perekonomian domestik, termasuk pembayaran kepada maskapai nasional untuk transportasi internasional. Sementara itu, untuk pengeluaran wisatawan asal Indonesia yang berwisata ke luar negeri dan dibelanjakan di luar negeri tidak dicatat sebagai penerimaan pariwisata Indonesia. Perbandingan penerimaan pariwisata dari wisman di Indonesia dengan pengeluaran wisatawan asal Indonesia di luar negeri
    Sementara itu, berdasarkan data dari BPS tahun 2015 terkait dengan pengeluaran wisatawan domestik menurut jenis produk, diketahui bahwa total pengeluaran wisatawan domestik (disebut sebagai wisatawan nusantara (wisnus)) adalah 224,69 triliun rupiah. Dengan proporsi terbesar pada angkutan domestik (37%), kemudian restoran dan sejenisnya (22%), produk industri non makanan (15%), dan hotel/akomodasi (10%). Pengeluaran ini akan memberikan dampak yang berbeda-beda terhadap perekonomian karena memiliki keterkaitan ke belakang dan ke depan dengan sektor lain yang berbeda-beda

    World travel and tourism council dengan menggunakan metodologi 2008 TSA:RMF (Tourism Satellite Account: Recommended Methodological Framework), melakukan estimasi dampak pariwisata terhadap perekonomian indonesia yang menunjukkan bahwa kontribusi langsung sektor pariwisata terhadap PDB pada tahun 2017 adalah Rp259.583 miliar (1,9% dari PDB). Hal ini diukur dari kegiatan ekonomi yang dihasilkan oleh industri pariwisata seperti hotel, agen perjalanan, maskapai penerbangan dan transportasi penumpang lainnya, termasuk juga restoran dan hiburan. Kemudian, kontribusi total pariwisata terhadap PDB (termasuk dampak yang lebih luas dari investasi, rantai pasokan dan dampak pendapatan) sebesar 5,8% dari PDB.

    RépondreSupprimer
  32. Assalamualaikum , saya Anissa Wulandari pendidikan sejarah kelas B , izin menanggapi Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.

    Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017).

    Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata.

    Akselerasi pertumbuhan pariwisata menjadi salah satu strategi dari akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional. Pemerintah membuat rencana program pembangunan pariwisata yang dilakukan dengan berbagai strategi seperti pengembangan pasar wisatawan, pengembangan citra pariwisata, pengembangan kemitraan pemasaran pariwisata, dan pengembangan promosi pariwisata. Semua strategi tersebut dilakukan agar sasaran pertumbuhan pariwisata tercapai. Sasaran pembangunan pariwisata adalah meningkatnya usaha lokal dalam bisnis pariwisata dan semakin banyaknya jumlah tenaga kerja lokal yang tersertifikasi

    Salah satu isu strategis pembangunan pariwisata adalah bagaimana meningkatkan kontribusi pariwisata dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat, khususnya masyarakat di daerah tujuan wisata. Secara umum, makin besar kontribusi sektor pariwisata terhadap “kue” perekonomian suatu wilayah, makin besar pula kontribusi sektor pariwisata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

    RépondreSupprimer
  33. Nama saya MUhamad Aksal dari Kelas B. izin menanggapi bahwa Pertumbuhan kepariwisataan dunia terutama di Indonesia dari tahun ke tahun menunjukkan perkembangan yang sangat pesat. Karena perubahan struktur sosial ekonomi masyarakat sekitar menjadi pengaruh untuk keadaan lingkungan. Setelah adanya kondisi geografi yang bisa menjadi daya tarik seseorang atau sekelompok orang untuk berkunjung, maka fasilitas penunjung untuk keberlangsungan wisata menjadi bagian sangat penting, mengingat fasilitas menjadi sarana utama ketertarikan orang untuk mengunjungi. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama Kusubandio menuturkan bahwa, realisasi devisa dari sektor pariwisata mencapai Rp 280 triliun di tahun 2019. Ekonomi sektor pariwisata juga berkontribusi pada PDB nasional sebesar 5,5 %. Jumlah tenaga kerja sektor ini sebanyak 13 juta orang.
    artinya, dampak dari sektor pariwisata juga ikut berpengaruh terhadap perekonomian indonesia.
    Provinsi Banten yang merupakan salah satu daerah yang mempunyai banyak destinasi pariwisata, juga merasakan dampak ekonomi dari sektor pariwisata. Adapun dengan provinsi banten, banyak kota kota dan kabupaten juga bersaing dalam membangun destinasi pariwisata, dibuktikannya dengan banyak tempat yang telah dijadikan pariwisata namun belum terekspos luas dan belum di kembangkan. Dengan adanya itu, pariwisata membuktikan bahwa bisa mendorong dalam segi perekonomian.

    RépondreSupprimer
  34. Saya Bakriyah dari pendidikan sejarah izin berkomentar pariwisata di Indonesi semakin tahun semakin meningkat, meskipun tidak semua daerah pariwisatanya meningkat, tetapi peningkatan tersebut selalu ada setiap tahunnya.di wilayah Indonesia setiap tahun selalu ada inovasi pariwisata baru yang menyebabkan Para wisatawan banyak berkunjung untuk meniknati pariwisata baru tersebut.
    Dampak perekonomian bagi masyarakat sangatlah baik karena masyarakat dapat mendapatkan pendapatan dari hasil jualan di tempat destinasi atau menjadi seorang yang mempunyai fasilitas untuk wisatawan seperti hotel, dan dengan meningkatnya sektor pariwisata dapat memperkecil angka pengangguran yang ada di inIndones.

    RépondreSupprimer
  35. Assalammualaikum wr.wb. Nama saya Enisa Nur Awaliyah Mahasiswi pendidikan sejarah 2019 kelas B. Izin menanggapi terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya dari sektor pariwisata, Sektor pariwisata memiliki peranan penting sebagai salah satu sumber bagi penerimaan devisa, serta dapat mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya dalam mengurangi jumlah pengangguran dan meningkatkan produktivitas suatu negara.Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor strategis yang harus dimanfaatkan untuk pembangunan kepariwisataan sebagai bagian dari pembangunan Nasional.Pembangunan kepariwisataan mempunyai tujuan akhir untuk meningkatkan pendapatan masyarakat yang pada akhirnya dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi. Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Kegiatan pariwisata menciptakan permintaan,baik konsumsi maupun investasi yang pada gilirannya akan menimbulkan kegiatan produksi barang dan jasa.Sebagai salah satu sektor pembangunan yang dapat memacu pertumbuhan ekonomi suatu wilayah, pariwisata dianggap sebagai suatu aset yang strategis untuk mendorong pembangunan pada wilayah - wilayah tertentu yang mempunyai potensi objek wisata.Pariwisata telah menjadi salah satu konstribusi utama bagi pertumbuhan ekonomi di banyak negara berkembang dan negara maju.Perkembangan pariwisata juga mendorong dan mempercepat pertumbuhan ekonomi.

    RépondreSupprimer
  36. Assalamualaikum wr.wb
    Nama saya sri haryati mahasisawa pendidikan sejarah kelas A 2019 izin menanggapi tentang pertumbuhan ekonomi pariwisata diindonesia dan dampak pertumbuhan pariwisata bagi pereekonomian daerah khususnya di provinsi banten.
    Saat ini, sektor pariwisata Indonesia berkontribusi untuk kira-kira 4% dari total perekonomian. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB, sebuah target yang ambisius (mungkin terlalu ambisius) yang mengimplikasikan bahwa dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat menjadi kira-kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini, Pemerintah akan berfokus pada memperbaiki infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi), akses, kesehatan & kebersihan dan juga meningkatkan kampanye promosi online (marketing) di luar negeri. Pemerintah juga merevisi kebijakan akses visa gratis di 2015 (untuk penjelasan lebih lanjut, lihat di bawah) untuk menarik lebih banyak turis asing.
    Jika kita melihat dari segi ekonomi pariwisata, kita akan melihat peluang besar disana, dengan kekayaan tersebut Indonesia bisa mendapatkan banyak pendapatan dari sektor pariwisata, karena dari sektor pariwisata tersebut banyak hal yang berkaitan yang bisa dikembangkan menjadi usaha untuk mendapatkan keuntungan serta menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.Dampak Positif Pariwisata terhadap perekonomian. sektor pariwisata menyebabkan perekonomian masyarakat lokal meningkat drastis. Kedatangan wisatawan ke sebuah destinasi wisata juga menyebabkan munculnya pebisnis asing atau mendorong seseorang untuk berwiraswasta memberikan pelayanan dan kemudahan bagi wisatawan selama mereka berwisata selain itu juga dapat Membuka lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar, menyerap banyak tenaga kerja di bidang pariwisita Dibangunnya fasilitas fasilitas dan infrastruktur yang lebih baik demi kenyamanan dan keamanan para wisatawan, hal ini secara tidak langsung juga melakukan pemerataan pembangunan di Provinsi banten. Semaikin ramai maka semakin cepat pula perkembangan suatu daerah. Mendapatkan devisa melalui wisatawan mancanegara yang datang dan menukarkan mata uang mereka dengan rupiah dan Mengenalkan kebudayaan asli indonesia kepada dunia. Akan tetapi sepain berdampak positif dapat berdampak negatif pula contohnya: Banyaknya wisatawan yang masuk menambah potensi kerusakan lingkungan terutama dari sampah. Biasanya karena tempat sampah yang tersedia kurang banyak, kesadaran wisatawan akan kebersihan , dan pengelolaan sampah yang kurang baik dari si pengelola wisata itu sendiri. Banyaknya sampah yang tidak terkendali ini menyebabkan daerah wisata tersebut menjadi rusak dan tidak indah seperti dulu lagi. Sangat disayangkan bukan keindahan lingkungan yang kita miliki terkotori oleh sampah. Oleh karena itu, marilah kita menjaga lingkungan mulai sekarang dan Membuka peluang bagi pelaku kriminal untuk melakukan kejahatan kepada wisatawan asing maupun domestik, hal ini yang membuat minat wisatawan ke destinasi wisata menjadi berkurang. Contohnya adalah perampokan penginapan tempat wisatawan menginap, pencopetan, dan kejahatan lainnya. pariwisata dapat memajukan dan mensejahterakan ekonomi penduduk dan daerah wisata khususnya di provinsi banten. Dengan kebijakan pemerintah yang tepat sektor wisata mampu meningkatkan kesejahteraan daerah provinsi banten.
    Terimakasih wassalamualaikum wr.wb

    RépondreSupprimer
  37. Assalamu'alaikum
    Saya Rama Satria Hidayatullah (2288190048) izin menanggapi terkait ekonomi di Indonesia, pariwisata menjadi salah satu faktor bertumbuhnya perekonomian Indonesia khususnya daerah seperti provinsi Banten. Oleh karena itu, sektor pariwisata seharusnya ditingkatkan agar lebih baik dan menarik serta nyaman untuk dikunjungi para wisatawan, karena masih banyak pariwisata yang tidak terkoordinir oleh pihak pemerintah padahal pariwisata salah satu penyumbang devisa terbesar untuk Indonesia khusunya Daerah.

    RépondreSupprimer
  38. Assalamualaikum wr.wb. nama saya Sekar Wulan Suci (2288190037) kelas A, izin mengomentari.
    Sektor pariwisata tentunya semakin berkembang setiap tahunnya, terlebih tempat wisata yang terkenal dan menjadi rekomendasi. Berbagai promosi yang gencar dilakukan membuat sektor pariwisata mengalami perkembangan dan menambah pengunjung. Jumlah wisatawan mancanegara juga bertambah setiap tahunnya, dan cenderung lebih banyak mengunjungi tempat wisata yang terkenal, seperti Bali dan Borobudur. Tentunya banyak yang bisa dilakukan untuk mengembangkan sektor pariwisata. Pemerintah perlu mempermudah arus investasi, barang, dan jasa pariwisata, dengan mengeluarkan dukungan kebijakan ekonomi yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata.
    Semakin baik pertumbuhan pariwisata suatu daerah maka akan berpengaruh terhadap perekonomiannya. Begitu pun di provinsi banten, jika perkembangan pariwisata semakin baik mana perekonomian banten pun akan meningkat. Di banten ada banyak tempat wisata, baik itu tempat wisata yang terkenal maupun kurang terkenal. Tempat wisata yang kurang terkenal inilah yang perlu dilirik oleh pemerintah untuk dikembangkan lagi. Karena menurut saya, sangat disayangkan ada tempat wisata yang kurang terjaga padahal manfaat tempat wisata sangat besar baik terhadap masyarakat maupun pemerintah

    RépondreSupprimer
  39. Assalamualaikum. Saya Yus Novriyanto (2288190035) dari kelas A izin memberikan ulasan ringkas terkait pertanyaan yang diajukan. kekayaan alam Indonesia itu sangat lah melimpah, Indonesia pasti bisa memiliki sektor pariwisata yang melimpah juga, yang mana sektor pariwisata ini mampu membawa peningkatan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia sendiri. salah satu contoh, pada tahun 2018 silam, sektor pariwisata mampu menyumbangkan devisa sebesar $17.6 miliar, dengan ini menandakan bahwa sektor pariwisata sangat berkontribusi untuk menahan penurunan pemasukan devisa di Indonesia. Apabila sektor pariwisata terus berkembang maka akan ada peningkatan devisa yang lebih besar, yang secara langsung dapat membantu mencegah lesunya perekonomian di Indonesia. Dan bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia.

    RépondreSupprimer
  40. Ce commentaire a été supprimé par l'auteur.

    RépondreSupprimer
  41. Assalamualaikum wr.wb. Nama saya Mela Larensa (2288190034) dari kelas A izin memberikan ulasan. Peranan sektor pariwisata nasional semakin penting sejalan dengan perkembangan dan kontribusi yang diberikan sektor pariwisata melalui penerimaan devisa, pendapatan daerah, pengembangan wilayah, maupun dalam penyerapan investasi dan tenaga kerja serta pengembangan usaha yang tersebar di berbagai pelosok wilayah di Indonesia. Menurut Buku Saku Kementerian Pariwisata (2016), kontribusi sektor pariwisata terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional pada tahun 2014 telah mencapai 9 % atau sebesar Rp 946,09 triliun. Sementara devisa dari sektor pariwisata pada tahun 2014 telah mencapai Rp 120 triliun dan kontribusi terhadap kesempatan kerja sebesar 11 juta orang (Anggraini, 2017). Melalui mekanisme tarikan dan dorongan terhadap sektor ekonomi lain yang terkait dengan sektor pariwisata, seperti hotel dan restoran, angkutan, industri kerajinan dan lain-lain. Melalui multiplier effect-nya, pariwisata dapat dan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Itulah mengapa, percepatan pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja yang lebih luas dapat dilakukan dengan mempromosikan pengembangan pariwisata. Berdasarkan data dari The World Travel & Tourism Council, Indonesia merupakan negara terbesar ketiga untuk ekonomi perjalanan dan pariwisata di Asia Tenggara, setelah Thailand dan Filipina. Dengan persentase pertumbuhan sebesar 7,8 persen untuk 2018, yang mana lebih besar apabila dibandingkan dengan persentase pertumbuhan ekonomi di Indonesia secara keseluruhan. Saat ini, sektor pariwisata Indonesia berkontribusi untuk kira-kira 4% dari total perekonomian. Pada tahun 2019, Pemerintah Indonesia ingin meningkatkan angka ini dua kali lipat menjadi 8% dari PDB, sebuah target yang ambisius (mungkin terlalu ambisius) yang mengimplikasikan bahwa dalam waktu 4 tahun mendatang, jumlah pengunjung perlu ditingkatkan dua kali lipat menjadi kira-kira 20 juta. Dalam rangka mencapai target ini, Pemerintah akan berfokus pada memperbaiki infrastruktur Indonesia (termasuk infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi), akses, kesehatan & kebersihan dan juga meningkatkan kampanye promosi online (marketing) di luar negeri. Pemerintah juga merevisi kebijakan akses visa gratis di 2015 (untuk penjelasan lebih lanjut, lihat di bawah) untuk menarik lebih banyak turis asing. Dalam Travel & Tourism Competitiveness Report dari World Economic Forum, yang "mengukur sejumlah faktor dan kebijakan yang memungkinkan perkembangan berkelanjutan dari sektor travel & wisata, yang pada gilirannya, berkontribusi pada pembangunan dan daya kompetitif negara ini,” Indonesia melompat dari peringkat 70 di tahun 2013 menjadi peringkat 50 di tahun 2015, sebuah kemajuan yang mengagumkan. Lompatan ini disebabkan oleh pertumbuhan cepat dari kedatangan turis asing ke Indonesia, prioritas nasional untuk industri pariwisata dan investasi infrastruktur (contohnya jaringan telepon selular kini mencapai sebagain besar wilayah di negara ini, dan transportasi udara telah meluas). Laporan ini menyatakan bahwa keuntungan daya saing Indonesia adalah harga yang kompetitif, kekayaan sumberdaya alam (biodiversitas), dan adanya sejumlah lokasi warisan budaya.
    Sekian, kurang lebihnya mohon maaf. Wassalamualaikum wr.wb

    RépondreSupprimer
  42. Assalamualaikum wr.wb
    Saya Muhammad Ibnu Fadillah izin komentar terkait pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya dari sektor pariwisata.
    Dampak parwisata tentunya akan mengubah segala aspek mulai dari sosial, ekonomi bahkan perububahan migrasi. Pariwisata akan mengikuti pola migrasi tersebut, yang memungkinkan terjadinya fluktuasi, tetapi kegiatan pariwisata akan tetap menjadi bagian dari kehidupan manusia dan mungkin hanya akan berubah dalam bentuk mengikuti proses. Sehingga akan mengakibatkan perekonomian di wilayah tersebut meningkat sedemikian rupa.
    Pola kehidupan masyarakat meningkat disamping berjalannya sektor ekonomi yang stabil.
    Dalam hal ini pariwisata sangat berdampak baik baik perekonomian negara maupum wilayah.

    RépondreSupprimer
  43. Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh. Saya Aqila Zahra Fadilah (2288290042) dari jurusan Pendidikan Sejarah kelas B, izin menanggapi mengenai bagaimana pertumbuhan ekonomi pariwisata di Indonesia?
    Pertumbuhan pariwisata semakin baik, dari segi fasilitas, aktivitas maupun akses menuju tempat wisata tersebut. Peran pariwisata bagi sebuah negara sangat penting, karena meningkatnya pariwisata berarti meningkat juga pertumbuhan ekonomi, meningkatnya devisa negara, meningkatnya jumlah wisatawan baik domestik maupun mancanegara, dan juga membuka lebih banyak lapangan pekerjaan.
    Bagaimana dampak pertumbuhan itu bagi perekonomian daerah khususnya di Provinsi Banten? Dari pertumbuhan tersebut untuk perekonomian daerah khususnya Provinsi Banten masih belum menunjukan hasil yang signifikan. Provinsi Banten memiliki banyak destinasi wisata yang beragam mulai dari wisata alam sampai tempat bersejarah yang setiap tahunnya selalu mengalami peningkatan. Tetapi sepertinya masyarakat dan pemerintah harus terus melakukan promosi yang lebih besar lagi.

    RépondreSupprimer