samedi 19 avril 2014

Kota Intan Yang Tenggelam Dibedah


Wujud kepedulian terhadap pentingnya pusaka budaya di Banten telah ditunjukkan melalui serangkaian kegiatan mandiri dari insitusi pemerintah dan NGO. Perhimpunan Hanjuang Mahardika Nusantara yang berbasis pemberdayaan masyarakat pedesaan di Kabupaten Pandeglang dan Komunitas Madu Cingagoler, Cihara, Kabupaten Lebak, para pelaku usaha kreatif dan inovatif serta para seniman dan budayawan di Kota Serang yang difasilitasi oleh Disbudpar Provinsi Banten dan Pemkot Serang, juga ikut memeriahkan dengan mempromosikan produk-produk pangan organik baik di daerahnya sendiri maupun di Hotel Le Dian tempat para peserta World Heritage Day dari Indonesia menginap. Beberapa baligo, spanduk dan juga umbul-umbul terpasang di sudut-sudut kota dan terutama di kawasan situs arkeologi Banten Lama.


Demikiaan juga dengan wartawan HU "Kabar Banten", Lukman Hakim dengan menampilkan hasil karya tulisnya berjudul “Kota Intan Yang Tenggelam” terbitan BPCB Serang. Difasilitasi oleh BPCB Serang, bedah buku tersebut diadakan di ruang audisi Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama pada Jumat pagi  (18/04) menjelang Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia pada petang harinya. Hadir pada acara bedah buku Dr. Riwanto dan para peneliti senior dari Pusat Penelitian Kemasyarakatan dan Kebudayaan LIPI Jakarta, peneliti dari Balitbangda Provinsi Banten, Balai Arkeologi Bandung, Kepala Dinas Budpar Provinsi Banten, Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Daerah Banten, pengurus dan anggota Banten Heritage, Forum Peduli Budaya Banten, para mahasiswa sejarah dari Perguruan Tinggi di Banten, UPI Bandung, UIN Ciputat, dan juga dari Universitas Padjajaran Bandung serta para pelajar dari Kota Serang, Pandeglang, Rangkasbitung dan perwakilan siswa dari Cilegon dan Tangerang.

Bedah buku yang dipandu oleh Dadan Sujana, Direktur Eksekutif Banten Heritage dimulai dari paparan Lukman Hakim tentang substansi buku. Dikatakan Lukman, Banten pada masa jayanya dulu telah menunjukkan kelasnya sebagai kota dunia yang sepadan dengan kota lain di Eropa semisal Amsterdam. Banten maju dan beradab karena kekuatan ekonomi politik dan sosial budaya yang bukti-buktinya sekarang nyaris tenggelam ditelan waktu. Oleh karena itu para generasi muda, pelajar dan mahasiswa harus bersama-sama dapat mengenal, memahami maknanya, agar dapat berpartisipasi melestarikan dan mengembangkan segala potensi yang ada untuk kejayaan Banten di masa kini dan masa depan.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire