samedi 19 avril 2014

Peringatan World Heritage Day di Banten Lama



Peringatan Hari Pusaka Dunia (World Heritage Day) sebagaimana telah ditetapkan oleh ICOMOS dan UNESCO diselenggarakan pada setiap tanggal 18 April. Indonesia telah melaksanakannya sejak tahun 2011. Untuk kali yang keempat, Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia tahun ini (2014) dipusatkan di Provinsi Banten, yang mengambil tempat di Museum Situs Kepurbakalaan Banten Lama, Kota Serang. Dihadiri sekitar 400 orang, 150 peserta diantaranya utusan dari daerah lain di Indonesia, peringatan Hari Pusaka Dunia pada Jumat siang (18/04) berlangsung khidmat setelah sebelumnya diguyur hujan lebat.

Direktur Eksekutif Badan Pelestarian Pusaka Indonesia (BPPI/Indonesian Heritage Trust), Adrian Perkasadari selaku penyelenggara event tahunan itu, mengatakan dalam laporannya, bahwa penetapan Banten Lama sebagai tempat penyelenggaraan Hari Pusaka Dunia karena Kesultanan Banten pada masa jayanya telah meninggalkan jejak arkeologi dan budaya Islam yang perlu dilestarikan dan dapat dikelola untuk kemajuan kebudayaan dan juga kesejahteraan masyarakat. “Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama diharapkan dapat menggugah kita semua untuk bersama-sama ikut melestarikan pusaka budaya yang ada di Banten Lama”, tambah Adrian.
Pada kesempatan itu di tengah-tengah peserta World Heritage Day yang juga dihadiri Wakil Gubernur Banten, Wakil Walikota Serang dan Walikota dari Banjarmasin, Bau-bau, Sawahlunto dan Banda Aceh, salah seorang tokoh pendiri Provinsi Banten, H. Tryana Syamun merasa sangat berbahagia dapat hadir dalam puncak acara itu. Menurutnya, situs Banten Lama ini sudah menjadi kebanggaan seluruh warga Banten. “Saya ingin sekali melihat kawasan situs Banten lama ini memiliki fasilitas yang memadai, sehingga para pengunjung merasa nyaman berada di sini, terutama jalan dan sarana lain yang diperlukan”, sarannya.

Dalam sambutannya Wakil Gubernur Banten, H. Rano Karno sangat mengapresiasi penyelenggaraan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama. Dikatakannya bahwa kebudayaan merupakan sumberdaya pembangunan yang dapat dimanfaatkan untuk kemajuan peradaban dan juga kesejahteraan sosial. “Puncak Peringatan Hari Pusaka Dunia ini merupakan momentum untuk menjadikan pusaka budaya Banten Lama sebagai ikon pembangunan Provinsi Banten”, katanya penuh semangat. Ditambahkannya, Pemerintah Provinsi Banten bersama Kabupaten/Kota Serang perlu lebih serius lagi menata dan mengelola situs kepurbakalaan Banten Lama sebagai kawasan cagar budaya yang menjadi kebanggaan masyarakat Banten.
Menurut Rano, masih banyak peninggalan budaya yang belum terselamatkan dari daerah lain di Provinsi Banten, oleh karenanya dalam upaya melestarikan kebudayaan itu, Pemerintah Provinsi Banten akan mendorong terbentuknya Museum Daerah yang dapat menampung pusaka budaya dari keseluruhan fase sejarah dan dimensi budaya Banten. “Pada kesempatan ini, saya menyatakan bahwa Museum Daerah Provinsi Banten akan ditempatkan di Pendopo Gebernuran Lama (Kota Serang) yang juga merupakan gedung bersejarah”, pungkasnya disambut tepuk tangan hadirin.
Puncak peringatan Hari Pusaka Dunia di Banten Lama ditutup dengan deklarasi komitmen bersama Provinsi Banten, Kota Serang, Banjarmasin, Bau-bau, Padang dan Banda Aceh untuk pelestarian pusaka budaya Indonesia dan penandatanganan nota kesepahaman untuk pelaksanaan program PNPM pusaka kebaharian antara para Walikota dan Deputi Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.

Aucun commentaire:

Enregistrer un commentaire