Selasa 27 Agustus 2013 adalah hari pertama rangkaian peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Tahun ini HAKTEKNAS dipusatkan di TMII dengan berbagai kegiatan pendukungnya. Dalam Siaran Pers No. 19/SP/BHH/VIII/2013 disebutkan bahwa HAKTEKNAS Tahun 2013 bertemakan "Inovasi untuk Kemajuan Bangsa, Sinergi Iptek, Pendidikan, dan Industri untuk Mendorong Inovasi dalam rangka Meningkatkan Daya Saing Ekonomi". Kunci utama untuk mewujudkan peran Iptek dalam meningkatkan daya saing perekonomian adalah sinergi antar berbagai unsur kelembagaan Iptek yang meliputi lembaga litbang, perguruan tinggi, badan usaha, dan lembaga penunjang. Untuk mencapai sinergi tersebut diperlukan koordinasi yang efektif untuk memadukan berbagai unsur kelembagaan Iptek. Untuk mencapai sinergi tersebut diperlukan forum bersama, salah satunya adalah Rapat Koordinasi Nasional Riset dan Teknologi (Rakornas Ristek). Rakornas Ristek tahun 2013 yang pada hari Selasa 27 Agustus dibuka oleh Menrristek, Prof. Dr. Gusti Muhammad Hatta di Sasana Langen Budoyo, TMII mengawali rangkaian kegiatan puncak peringatan HAKTEKNAS ke-18.
Penyelenggaraan Rakornas Ristek 2013 bertujuan untuk menghasilkan kesepakatan antara berbagai kepentingan Iptek tentang naskah akademik Kebijakan Strategis Pembangunan Nasional Bidang Iptek (Jakstranas Iptek) 2015-2019 dan naskah akademik Agenda Riset Nasional (ARN) 2015-2019. Peserta Rakornas berasal dari Kementerian Ristek, LPNK Ristek, Kementerian terkait: Menko Perekonomian, Kementerian Keuangan, Bappenas, Kemdikbud, Perguruan Tinggi, Balitbang Kementerian, AIPI, KIN, DRN, KEN, Pemda, Balitbangda, DRD dan juga sektor industri. Para peserta akan dibagi ke dalam 7 bidang komisi sesuai bidang fokus pengembangan Iptek yaitu: pangan, energi, transportasi, TIK, kesehatan dan obat, hankam, dan material maju) untuk membahas tentang prioritas penelitian, pengembangan, dan penerapan teknologi berserta target dan sasaran strategis pencapaian pada masing-masing bidang fokus.
Pada sesi Sidang Pleno, setelah Prof. Dr, Ing. B.J. Habibi menyampaikan pidato: Iptek untuk Kemajuan Bangsa. pada sidang pleno tersebut tampil pula pembicara kunci lainnya, yaitu :Menko Perekonomian (Ir. M. Hatta Rajasa, "Strategi Pembangunan Ekonomi Menghadapi Persaingan Global dan Regional), Menteri PPN / Kepala Bappenas (Prof. Armida Ali Sjahbana, PhD, Sinergi Kebijakan Iptek, Pendidikan, dan Industri untuk meningkatkan daya saing ekonomi dalam RPJMN 2015-2019), Mendikbud (Prof. Dr. Mohammad Nuh - diwakili Dirjen Dikti, Kondisi, tantangan, isu strategis, dan terobosan kebijakan pendidikan serta cross cutting issues dengan iptek dan industri dalam RPJMN III 2015-2019, serta Menteri Perindustrian - diwakili Wamen Prof. Dr, Alex S.W. Retraubun, tentang Kondisi, tantangan, isu strategis, dan terobosan kebijakan industri serta cross cutting dengan pendidikan dan Iptek dalam RPJMN III 2015-2019 (Bhre Wahanten).
Semoga harapan semua pihak dari program ini menjadi sebuah kenyataan dan bermanfaat guna peningkatan kesejahteraan masyarakat di Indonesia, biar tambah pinter, tambah makmur dan selalu siap berkompetisi di era globalisasi ini..
RépondreSupprimerMerdeka!!
Perlu gerakan bersama untuk membuka peluang seluas-luasnya kepada peserta didik untuk melanjutkan pendidikan di bidang sains dasar.
RépondreSupprimer