Dengan sumberdaya yang ada, Pemerintah Provinsi Banten dapat mengoptimalkan
penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa) bagi pencapaian visi “Bersatu Mewujudkan
Rakyat Banten Sejahtera Berlandaskan Iman dan Taqwa” untuk periode lima tahun
ke depan. Dalam Dokumen Strategi Penguatan Sistem Inovasi Nasional (BPPT, 2012)
pun dikatakan, bahwa peran Kepala Daerah menjadi sangat signifikan dalam
memprakarsai dan menatakelola sistem inovasi di wilayahnya. Dalam Peraturan
Bersama Menristek dan Mendagri No. 03 dan No. 36 Tahun 2012 tentang
Penguatan Sistem Inovasi Daerah dinyatakan, bahwa Gubernur dan Bupati/Walikota
menetapkan Kebijakan Penguatan SIDa di Provinsi dan Kabupaten/Kota yang
diintegrasikan ke dalam RPJMD dan RKPD.
Mengacu pada dokumen perencanaan tersebut, para pelaku inovasi memiliki legal
guidance dalam melaksanakan inovasi pada setiap kawasan strategis. Dengan
pendekatan sistem ini, Pembangunan lintas sektoral dapat mengoptimalkan
sasaran, baik dalam pelayanan publik, peningkatan daya saing maupun
kesejahteraan rakyat. Dengan demikian, upaya percepatan pembangunan seperti tertuang
dalam Perpres Nomor 32 Tahun 2011 tentang MP3EI 2011-2025, Provinsi Banten dapat memainkan peran penting pada dua koridor sekaligus:
Jawa dan Sumatera, khususnya dalam mendukung strategi pengembangan potensi
ekonomi dan peningkatan kapasitas Iptek bagi SDM lokal.
Maka sangat beralasan, apabila Pemerintah Provinsi Banten pun menekankan
perlunya inovasi untuk meningkatkan daya saing. Pada kunjungan Menteri Riset
dan Teknologi, Gusti Moh. Hatta ke Rangkasbitung saat Penandatanganan MoU
“Pengembangan Sistem Inovasi Daerah di Provinsi Banten” Februari 2012, Gubernur
Banten, Hj. Ratu Atut Chosiyah menyatakan bahwa “Inovasi dalam segala aspeknya
merupakan kunci yang sangat penting bagi pembangunan di daerah, terlebih
Provinsi Banten dengan delapan kabupaten / kota, memiliki banyak potensi baik
sumberdaya alam maupun sumberdaya manusia”.
Gerakan pembangunan berbasis Iptek dengan begitu mengharuskan kepeloporan
daerah sesuai dengan potensi terbaik setempat. Kesungguhan dan komitmen
pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menjalankan strategi inovatif
merupakan key factor keberhasilan difusi dan pemanfaatan Iptek (Moh. Ali
Fadillah).
Aucun commentaire:
Enregistrer un commentaire